kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reformasi suku bunga, saham China dan Hongkong terkerek naik


Senin, 19 Agustus 2019 / 17:33 WIB
Reformasi suku bunga, saham China dan Hongkong terkerek naik
ILUSTRASI. Uang yuan China


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pengumuman reformasi suku bunga utama di China telah memicu kenaikan saham di negeri Panda tersebut. Hal tersebut terjadi lantaran terdapat ekspektasi pengurangan biaya kredit berbagai perusahaan ketika ekonomi di negara ini sedang kesulitan.

Di lansir Reuters, saham China dan Hong Kong naik karena akan meringankan tekanan pembiayaan perusahaan. Indeks ekuitas patokan China CSI300 melonjak lebih dari 2%. Sementara indeks CNT berpotensi melonjak 3,5%.

Bank Rakyat China atau The People’s Bank of China (PBOC) meluncurkan reformasi yang telah lama ditunggu. Langkah ini diambil guna membantu mengarahkan biaya pinjaman yang lebih rendah. Serta mendukung bisnis yang dirugikan oleh lemahnya permintaan di dalam negeri.

Baca Juga: CEO Apple memperingatkan Trump tentang tarif China dan persaingan dengan Samsung

Selain itu, keputusan ini muncul beberapa hari setelah data ekonomi ekonomi terbesar dunia ini tersandung lebih tajam dari yang diharapkan pada bulan Juli lalu. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah diperlukan stimulus yang lebih cepat dan kuat?

Analis percaya tingkat bunga pinjaman (LPR) akan lebih rendah dari saat ini sebesar 4,31%. Kendati demikian, masih perlu mewaspadai berapa banyak biaya pendanaan akan turun dan seberapa cepat penyesuaian suku bunga ini.

China juga telah mendorong likuiditas ke dalam sistem keuangan sejak tahun lalu untuk menopang pertumbuhan. Juga memandu suku bunga pinjaman jangka pendek turun. Hal ini membuat permintaan pinjaman dan investasi baru relatif aman di tengah melemahnya kepercayaan bisnis dan kekhawatiran bank akan lebih banyak kredit macet.

Baca Juga: Serangan terhadap fasilitas migas Arab Saudi membuat harga minyak kembali memanas

“Di bawah mekanisme baru ini, suku bunga pinjaman bank akan dikaitkan dengan suku bunga pinjaman. Nantinya akan dikaitkan dengan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) PBOC. Sehingga membentuk mekanisme transmisi kebijakan yang relatif lancar,” kata Ma Jun, penasihat kebijakan untuk bank sentral.




TERBARU

[X]
×