Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Regulator persaingan Australia menyetujui pengambilalihan Sydney Airport Holdings senilai A$ 23,6 miliar atau sekitar US$ 17 miliar dan membawa salah satu pembelian terbesar di negara itu mendekati hasil.
Seperti diketahui, Bandara Sydney bulan lalu telah sepakat untuk dibeli oleh Sydney Aviation Alliance (SAA), yang terdiri dari Investor IFM, QSuper, AustralianSuper dan Mitra Infrastruktur Global yang berbasis di AS.
“Penilaian kepemilikan silang antara bandara Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, dan Adelaide menemukan persaingan terbatas, sehingga tidak mungkin bagi satu anggota konsorsium untuk menguasai bandara,” ujar Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) dikutip dari Reuters, Kamis (9/12).
Baca Juga: Bandara Sydney menyetujui kesepakatan pembelian US$ 17,5 miliar
ACCC melihat kesepakatan itu tidak mungkin mengurangi persaingan. Oleh karenanya, mereka juga tidak menuntut IFM melepaskan sahamnya di bandara Australia.
Sekadar informasi, IFM memiliki saham di sembilan bandara di seluruh negeri, termasuk lebih dari 25% saham di Melbourne dan 20% di Brisbane.
Dalam pernyataan terpisah, Bandara Sydney mencatat pernyataan ACCC dan mengatakan kesepakatan itu juga telah disetujui oleh Komisi Eropa. Namun, mereka masih membutuhkan izin dari Dewan Peninjau Investasi Asing Australia dan pemegang saham perusahaan.