/2024/10/11/2019397341.jpg "Regulator California Tunda Perintah Penangguhan Penjualan Tesla")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Regulator negara bagian California menangguhkan sementara perintah untuk menghentikan penjualan Tesla di wilayah tersebut.
Keputusan ini menjadi perkembangan terbaru dalam kasus yang menuduh produsen kendaraan listrik itu telah menyesatkan konsumen melalui pemasaran dan klaim berlebihan terkait kemampuan mengemudi otonom.
Penangguhan ini memberi Tesla ruang bernapas dalam kasus yang berpotensi memaksa perusahaan menghentikan penjualan di California, pasar terbesarnya di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Ekspor Singapura Naik 11,6% pada November, Melampaui Perkiraan
Departemen Kendaraan Bermotor California (Department of Motor Vehicles/DMV) sebelumnya memerintahkan penangguhan izin manufaktur dan penjualan Tesla selama 30 hari dengan mengadopsi rekomendasi hakim.
Namun, perintah tersebut langsung ditangguhkan, kata Direktur DMV Steve Gordon kepada wartawan pada Selasa (16/12/2025).
DMV menuduh Tesla telah menyesatkan konsumen dengan penggunaan nama Autopilot dan Full Self-Driving (FSD) untuk fitur bantuan pengemudi canggihnya.
Menurut regulator, istilah tersebut secara keliru menyiratkan bahwa kendaraan dapat beroperasi secara otonom sepenuhnya.
Namun, Gordon mengatakan DMV ingin memberi Tesla “satu kesempatan lagi untuk memperbaiki situasi”, seraya berharap perusahaan dapat “mengoreksi pernyataan pemasaran yang dinilai menyesatkan”.
Baca Juga: Trump Perintahkan Blokade Kapal Tanker Minyak Bersanksi yang Keluar-Masuk Venezuela
DMV menyatakan penangguhan larangan penjualan kendaraan Tesla berlaku selama 90 hari, sementara izin manufaktur perusahaan ditangguhkan tanpa batas waktu.
Tesla belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.
Sebelumnya, kuasa hukum Tesla menegaskan perusahaan telah “secara jelas dan konsisten” menjelaskan bahwa kendaraan yang dilengkapi Autopilot dan FSD tetap memerlukan pengawasan pengemudi dan bukan kendaraan otonom penuh.
“Tesla tidak pernah menyesatkan konsumen. Tidak pernah. Bahkan sama sekali tidak,” ujar pengacara tersebut dalam persidangan.
Gordon menambahkan Tesla masih memiliki opsi untuk mengajukan banding melalui DMV atau membawa perkara ini ke pengadilan.
Meski perintah tersebut menjadi potensi kemunduran bagi Tesla, khususnya dalam pemasaran teknologi kendaraan otonom, penangguhan sementara ini memberikan kelegaan bagi perusahaan.
Baca Juga: Dukung Armada Kepresidenan, Angkatan Udara AS Bakal Beli Dua Pesawat Boeing 747-8
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Tesla seperti para pesaingnya di industri kendaraan Listrik tengah menghadapi penurunan permintaan menyusul berakhirnya sejumlah insentif pajak yang sebelumnya menjadi pendorong utama penjualan.
Musk kini mengalihkan fokus Tesla ke pengembangan layanan robotaksi berbasis perangkat lunak mengemudi mandiri, serta robot humanoid.
Sebagian besar valuasi Tesla dinilai bergantung pada keberhasilan strategi tersebut.
Sebagai catatan, sistem Autopilot membantu kendaraan Tesla berakselerasi, mengerem, dan menjaga lajur di jalan tol.
Sementara itu, FSD memungkinkan kendaraan berpindah lajur, mematuhi lampu lalu lintas, dan berkendara di jalan perkotaan.
Baca Juga: EU Longgarkan Target Mobil Bebas Emisi 2035, 10% Non‑Listrik Diizinkan
Tesla kini menambahkan label “Supervised” pada FSD untuk kendaraan penumpang.
Perusahaan juga menggunakan versi “Unsupervised” untuk memindahkan mobil dari jalur perakitan ke area pengiriman di beberapa pabrik, serta menjalankan layanan robotaksi di Austin dengan pengawas keselamatan manusia dan dukungan jarak jauh.
