Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Regulator perbankan Australia Australia mengingatkan, sistem perbankan negara itu menghadapi peningkatan risiko serangan siber sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan geopolitik yang meningkat.
Ketua Otoritas Regulasi Perbankan Australia (APRA) John Lonsdale mengatakan regulator akan meningkatkan kerja samanya dengan bank-bank bank-bank di negara itu di tahun depan untuk memerangi potensi lebih banyak serangan siber.
APRA, dalam laporan tahunan, tidak mengidentifikasi negara-negara yang negara yang diyakini berada di balik serangan siber tersebut.
"Sistem operasional di lembaga keuangan semakin rentan terhadap gangguan teknologi dan serangan serangan siber," kata Lonsdale dalam laporan tersebut yang dikutip Reuters, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: BUMA Internasional (DOID) Batal Akuisisi Tambang di Australia, Ini Rekomendasi Analis
APRA mengingatkan, lingkungan risiko serangan siber dapat semakin memburuk dalam konteks meningkatnya ketegangan geopolitik.
APRA mengatakan penggunaan kecerdasan buatan yang terus meningkat juga merupakan risiko baru yang dihadapi sektor perbankan.
Sebuah laporan yang dirilis oleh National Australia Bank tahun lalu menemukan lebih dari dua pertiga warga Australia telah terpengaruh oleh serangan siber atau pelanggaran data.
APRA membentuk tim risiko geopolitik pertamanya pada tahun 2024 untuk untuk mengidentifikasi potensi ancaman terhadap sistem perbankan negara.