Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – SYDNEY. Harga rumah di Australia kembali mencetak rekor tertinggi pada Juni 2025, didorong oleh penurunan suku bunga acuan dan ekspektasi pemangkasan lanjutan yang meningkatkan permintaan di tengah pasokan hunian yang masih terbatas.
Laporan terbaru dari Cotality menunjukkan bahwa harga rumah nasional naik 0,6% menjadi rata-rata A$837.586 pada Juni.
Baca Juga: Ada 1.500 Sapi Asal Australia Masuk RI, Barantin Pastikan Bebas Penyakit Berbahaya
Ini merupakan kenaikan lima bulan berturut-turut sejak pasar sempat mengalami koreksi dangkal antara November hingga Januari.
Kenaikan tertinggi tercatat di Perth yang melonjak 0,8%, diikuti Brisbane (0,7%) dan Sydney (0,6%).
Sementara itu, Hobart menjadi satu-satunya ibu kota negara bagian yang mencatat penurunan harga sebesar 0,2%.
Direktur Riset Cotality, Tim Lawless, menyebut bahwa pemangkasan suku bunga menjadi katalis utama kebangkitan harga properti.
“Pemangkasan suku bunga pertama pada Februari menjadi titik balik yang jelas. Pemangkasan kedua pada Mei serta ekspektasi pemangkasan lanjutan telah memperkuat sentimen positif, mendorong harga rumah naik,” ujarnya, Selasa (1/7).
Baca Juga: Australia dan YouTube Berselisih soal Larangan Medsos Anak di Bawah 16 Tahun
Ia menambahkan bahwa jumlah rumah yang ditawarkan di pasar tercatat 5,8% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, tingkat keberhasilan lelang (auction clearance rate) berada di atas rata-rata dekade terakhir selama dua pekan terakhir Juni.
Bank Sentral Australia (RBA) telah memangkas suku bunga dua kali sepanjang tahun ini, sehingga berada di level terendah dua tahun yakni 3,85%.
Inflasi yang terus mendingin pada Mei membuat pasar memperkirakan pemangkasan lanjutan pada pertemuan RBA pekan depan, dengan empat kali pemangkasan telah diperkirakan hingga awal 2026.
Kondisi ini membantu memulihkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya pinjam masyarakat.
Namun, faktor keterjangkauan harga (affordability) dan kebijakan kredit yang ketat diperkirakan tetap menjadi penghambat euforia pasar properti.
Baca Juga: Australia Dukung Serangan AS ke Iran, Desak Kembali ke Jalur Diplomasi
Survei Reuters terhadap para ekonom memperkirakan harga rumah Australia akan naik stabil sebesar 4% hingga 5% per tahun selama tiga tahun ke depan.
Ini akan melanjutkan lonjakan harga sekitar 40% dalam lima tahun terakhir.
“Dengan risiko kenaikan harga yang semakin besar seiring penurunan suku bunga, besar kemungkinan nilai properti akan naik lebih dari estimasi tersebut dalam 12 bulan ke depan,” pungkas Lawless.