Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUWAIT. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan, regulator harus bekerja bersama-sama dalam mensertifikasi ulang pesawat Boeing 737 MAX alih-alih mengejar proses persetujuan yang terpisah
"Bagi kami, ini adalah kesalahan besar, besar, besar. Karena kami telah membangun keselamatan industri ini berdasarkan satu keputusan sertifikasi dan saling pengakuan, dan itu telah bekerja dengan sangat baik," kata Ketua IATA Alexandre de Juniac kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Kuwait, Selasa (5/11).
Beberapa regulator internasional mengatakan, mereka berencana untuk melakukan pengecekan sendiri dan tidak hanya mengikuti Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) seandainya mereka mensertifikasi ulang Boeing 737 MAX.
Baca Juga: Kemenhub: Pengoperasian B737 MAX-8 masih menunggu hasil sertifikasi
FAA secara tradisional memimpin dalam sertifikasi pesawat Boeing. Tapi, dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia yang melibatkan Boeing 737 MAX memicu kritik terhadap pengawasan mereka dan hubungannya yang dekat dengan Boeing.
"Jika Anda ingin mengembalikan kepercayaan, kita harus kembali ke satu sertifikasi ini, saling pengakuan yang sangat efisien," tegas de Juniac. "Setiap perubahan pada proses sertifikasi harus dilakukan bersama dan transparan oleh regulator," imbuhnya.