kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Regulator sertifikasi Boeing 737 MAX, IATA: Ini adalah kesalahan besar, besar


Selasa, 05 November 2019 / 21:53 WIB
Regulator sertifikasi Boeing 737 MAX, IATA: Ini adalah kesalahan besar, besar
ILUSTRASI. Boeing 737 MAX terparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, Amerika Serikat, 1 Juli 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUWAIT. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan, regulator harus bekerja bersama-sama dalam mensertifikasi ulang pesawat Boeing 737 MAX alih-alih mengejar proses persetujuan yang terpisah

"Bagi kami, ini adalah kesalahan besar, besar, besar. Karena kami telah membangun keselamatan industri ini berdasarkan satu keputusan sertifikasi dan saling pengakuan, dan itu telah bekerja dengan sangat baik," kata Ketua IATA Alexandre de Juniac kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Kuwait, Selasa (5/11).

Beberapa regulator internasional mengatakan, mereka berencana untuk melakukan pengecekan sendiri dan tidak hanya mengikuti Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) seandainya mereka mensertifikasi ulang Boeing 737 MAX.

Baca Juga: Kemenhub: Pengoperasian B737 MAX-8 masih menunggu hasil sertifikasi

FAA secara tradisional memimpin dalam sertifikasi pesawat Boeing. Tapi, dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia yang melibatkan Boeing 737 MAX memicu kritik terhadap pengawasan mereka dan hubungannya yang dekat dengan Boeing.

"Jika Anda ingin mengembalikan kepercayaan, kita harus kembali ke satu sertifikasi ini, saling pengakuan yang sangat efisien," tegas de Juniac. "Setiap perubahan pada proses sertifikasi harus dilakukan bersama dan transparan oleh regulator," imbuhnya.

Jika tidak, de Juniac mengatakan, ada risiko perbedaan yang bisa muncul. Kalau regulator mengikuti prosedur yang berbeda, ini membuat proses lebih kompleks, meningkatkan biaya, dan berpotensi kurang aman karena kurangnya kebulatan suara.

Baca Juga: AS tak akan izinkan Boeing 737 MAX mengudara lagi, kecuali...

Boeing meng-grounded seluruh 737 MAX pada Maret lalu, setelah dua kecelakaan yang menewaskan semua awak dan penumpang di dalamnya, total sebanyak 346 orang.

Produsen pesawat asal AS itu kemudian memperbarui perangkat lunak kontrol penerbangan Boeing 737 MAX. Tapi, ini harus mendapat persetujuan dari regulator sebelum pesawat bisa terbang kembali secara komersial.

Boeing berencana mengembalikan Boeing 737 MAX ke udara pada akhir 2019 pasca melakukan perubahan perangkat lunak itu. Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) menyebutkan, pesawat itu bisa kembali beroperasi di Eropa pada kuartal pertama 2020.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×