Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PARIS. Jumlah baptisan Katolik bagi orang dewasa di Prancis mengalami lonjakan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Konferensi para Uskup Prancis melaporkan bahwa sebanyak 10.384 orang dewasa diperkirakan akan menerima sakramen baptis pada malam Paskah tahun ini, yang jatuh antara 19 dan 20 April 2025.
Mengutip Freepressjournal.in, Sabtu (12/4/2025), angka ini menunjukkan peningkatan tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 5.423 orang pada 2023 dan 7.135 orang pada 2024.
Baca Juga: Sambut Hari Misi Sedunia, Paus Fransiskus Ajak Umat Katolik Jadi Misionaris Harapan
Peningkatan ini didorong oleh melonjaknya jumlah remaja dan dewasa muda yang ingin dibaptis. Total 17.788 orang, termasuk remaja dan dewasa, tercatat akan dibaptis tahun ini.
Mayoritas dari mereka yang mengajukan diri untuk dibaptis berasal dari kelompok usia 18–25 tahun, melampaui jumlah dari kelompok usia 26–40 tahun. Meski jumlah mahasiswa meningkat, katekumen dari kalangan pekerja tetap mendominasi.
Los bautismos católicos aumentan fuertemente en Francia en 2025: +45% entre los adultos, +33% entre los adolescentes. En Semana Santa se bautizarán 10.384 adultos, confirmando una tendencia ascendente de varios años.
Parece que Francia regresa a las raíces cristianas.
¿Y España? pic.twitter.com/s45w5Raq1J — Capitán General de los Tercios (@capTercio) April 10, 2025
Gereja Katolik menyebut para calon baptis dewasa ini sebagai katekumen, yang mengikuti masa persiapan selama dua tahun.
Program ini mencakup pembinaan iman, pendampingan oleh umat paroki berpengalaman, serta kelas-kelas pembelajaran Kristen. Sekitar 11.000 umat Katolik terlibat dalam pendampingan ini, di mana 80% di antaranya merupakan awam.
Baca Juga: Raja Charles dan Ratu Camilla Kunjungi Paus Fransiskus di Vatikan
Menurut para pastor, pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial turut memicu proses introspeksi spiritual yang mendorong pertobatan.
Sebelum pandemi, jumlah baptisan dewasa berkisar di angka 4.000 per tahun. Kenaikan mulai terlihat sejak 2023, seiring selesainya masa persiapan dua tahun yang dimulai saat pandemi.
Faktor lain yang memengaruhi tren ini adalah menurunnya angka baptisan bayi. Pada tahun 2000, satu dari dua bayi dibaptis di Prancis, sementara pada 2024 angkanya menurun menjadi satu dari tiga.
Sebanyak 52% katekumen berasal dari latar belakang Kristen, sementara 4% berasal dari latar belakang Muslim.
Pastor Jean-Baptiste Siboulet menyebut bahwa masa Prapaskah menjadi momen penting bagi banyak kaum muda untuk mengeksplorasi iman mereka. Banyak dari mereka terinspirasi oleh praktik keagamaan seperti puasa dan doa, bahkan menjadikannya tema dalam aktivitas media sosial.
Baca Juga: Pandangan Paus Fransiskus tentang Pengunduran Diri yang Berubah Seiring Waktu
Catherine Chevalier, kepala misi pendampingan kehidupan Kristen, menekankan pentingnya peran komunitas dalam mendampingi pertumbuhan iman ini.
Sementara itu, Catherine Lemoine dari pastoral kaum muda menilai bahwa generasi muda kini lebih terbuka dalam mengekspresikan kepercayaan mereka, termasuk melalui simbol-simbol keagamaan dan partisipasi aktif dalam kegiatan gereja.
Fenomena meningkatnya jumlah katekumen ini juga muncul di tengah meningkatnya dukungan pemilih Katolik terhadap kelompok sayap kanan dalam politik Prancis. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam lanskap keagamaan dan sosial di negara tersebut.
