kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Rekor Nikkei Ambyar? Ini Penyebab Pasar Jepang Turun!


Selasa, 09 September 2025 / 14:30 WIB
Rekor Nikkei Ambyar? Ini Penyebab Pasar Jepang Turun!
ILUSTRASI. A man looks at an electronic board displaying sector performances related to Nikkei index outside a brokerage in Tokyo, Japan, May 13, 2025. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang ditutup melemah pada Selasa (9/9/2025), tertekan penguatan yen dan aksi ambil untung setelah sebelumnya menembus level kunci 44.000.

Nikkei 225 sempat melonjak hingga 1,24% ke level 44.185,73, angka tertinggi sepanjang sejara sebelum akhirnya ditutup turun 0,4% di 43.459,29, menghentikan reli tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas turun 0,5%.

Saham-saham sempat menguat tajam sejak pembukaan, melanjutkan kenaikan pada Senin, karena prospek peningkatan pengeluaran pemerintah pasca pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang dikenal ketat dalam kebijakan fiskal.

“Pemerintah kemungkinan akan mengambil kebijakan fiskal yang lebih ekspansif musim gugur ini, mengingat kebutuhan untuk mendapatkan dukungan satu atau beberapa partai oposisi, yang semuanya mendorong kebijakan fiskal pro-siklus,” kata analis BofA Securities.

Namun, penguatan yen hingga 0,5% ke 146,82 terhadap dolar AS menekan prospek laba perusahaan eksportir, sehingga saham mulai kehilangan momentum.

Negosiator perdagangan utama Jepang, Ryosei Akazawa menyebutkan dalam unggahan di X bahwa tarif AS untuk mobil Jepang akan diturunkan pada 16 September, menyelesaikan ketidakpastian terkait kesepakatan perdagangan yang dirancang pada Juli.

Namun, status most-favored-nation untuk sektor farmasi dan semikonduktor belum termasuk dalam perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump.

Beberapa saham tercatat melemah signifikan. Takeda Pharmaceutical, perusahaan farmasi terbesar Jepang, turun 3%.

Sementara Citizen Watch anjlok 5,5% setelah pengumuman akan dikeluarkan dari Nikkei 225 mulai Oktober.

Di sisi lain, Advantest, produsen peralatan pengujian chip dan pemasok Nvidia, menjadi saham dengan kenaikan tertinggi, melonjak 6,5% ke rekor baru.

Saham produsen alat chip lainnya seperti Screen Holdings naik 2,4%, dan Tokyo Electron bertambah 2%.

Selanjutnya: Pendapatan Utilitas JIIPE AKR Corporindo (AKRA) Melesat 315% di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×