Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pembicaraan merger antara dua raksasa otomotif Jepang, Nissan dan Honda, yang telah dimulai dengan sebuah memorandum kesepahaman (MOU) pada bulan Desember, kini resmi dihentikan.
CEO Nissan, Makoto Uchida, bertemu dengan CEO Honda, Toshihiro Mibe, pada hari Kamis dan menyampaikan keputusan Nissan untuk menghentikan diskusi setelah Honda mengusulkan agar Nissan dijadikan anak perusahaan.
Latar Belakang Pembicaraan
Pada bulan Desember, Nissan dan Honda sepakat untuk membahas kemungkinan integrasi di bawah sebuah perusahaan induk, dengan tujuan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia. Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat daya saing mereka di industri otomotif yang semakin kompetitif.
Baca Juga: Rencana Merger Nissan-Honda Senilai US$60 Miliar Buyar! Ini Sebabnya
Namun, pembicaraan tersebut mulai menemui hambatan karena perbedaan pandangan yang semakin membesar. Salah satu perbedaan terbesar adalah usulan Honda yang ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan, yang akhirnya menyebabkan Nissan menarik diri.
Keputusan Nissan untuk Mundur
Menurut sumber yang mengetahui jalannya pembicaraan, keputusan untuk menghentikan pembicaraan tersebut diambil setelah kesepakatan dicapai di pihak Nissan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan pembicaraan dengan syarat Honda yang ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan.
Keputusan resmi untuk menarik diri dari MOU akan diumumkan dalam rapat dewan direksi Nissan yang dijadwalkan sebelum pengumuman laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan minggu depan.
Saat ini, posisi Honda adalah bahwa mereka tidak akan menerima integrasi kecuali Nissan setuju untuk menjadi anak perusahaan. Dengan Honda sebagai produsen mobil terbesar kedua di Jepang, setelah Toyota, dan Nissan sebagai yang ketiga, tawaran ini menunjukkan dominasi Honda yang ingin memastikan kontrol yang lebih besar dalam setiap bentuk kerjasama tersebut.
Dampak pada Nissan
Pembatalan pembicaraan merger ini meninggalkan sejumlah pertanyaan besar tentang bagaimana Nissan, yang sedang menjalani rencana pemulihan, akan mampu bertahan menghadapi krisis terbaru tanpa bantuan eksternal.
Baca Juga: Merger dan Akuisisi di Jepang Berpotensi Naik di Tahun ini
Nissan telah mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerja dan mengurangi kapasitas globalnya sebesar 20%. Keputusan untuk mengakhiri pembicaraan merger ini memunculkan ketidakpastian mengenai langkah-langkah yang akan diambil perusahaan untuk menjaga kelangsungan dan daya saing di pasar global.
Setelah kabar pembatalan pembicaraan merger ini terungkap, saham Nissan mengalami kenaikan sebesar 7,6% pada Kamis sore, sementara saham Honda turun 3,5%, membalikkan arah pergerakan harga saham mereka dibandingkan dengan hari sebelumnya.