kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resesi kian parah, tak ada optimisme di Prancis


Kamis, 26 September 2013 / 14:34 WIB
Resesi kian parah, tak ada optimisme di Prancis
ILUSTRASI. Makanan yang Ampuh Menurunkan Tekanan Darah Tinggi


Sumber: BBC UK |

PARIS. Utang publik Prancis akan mencapai rekor 95,1% dari gross domestic bruto (GDP/PDB) di 2014. Asumsi tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan di atas perkiraan sebelumnya. Rasio utang itu juga lebih besar dari tahun 2013 di level 93,4%.

Paparan ini terungkap setelah Prancis meluncurkan rencana anggaran untuk tahun depan. Pemerintah menargetkan utang tersebut kembali melandai pada 2015 dan mencapai defisit publik di bawah 3%, sesuai batas yang dipatok Uni Eropa.

Prancis memastikan, akan ada kenaikan pajak di sektor rumah tangga, namun ada insentif pajak lainnya bagi pelaku bisnis.

Negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah Jerman di Uni Eropa tersebut bakal mengetatkan anggaran belanja publik sebesar US$ 15 miliar euro. Ini merupakan bagian dari rencana penyempitan defisit anggaran sebanyak US$ 18 miliar euro.

Sayangnya, meski anggaran negara diperketat, biaya pembayaran utang Prancis naik menjadi 46,7 miliar euro dibanding tahun ini yang sebesar 45 miliar euro.

Penghitungan anggaran 2014 tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi yang direvisi dari 1,2% menjadi 0,9% dan tahun ini yang hanya 0,1%.

Resesi dalam arti sebenarnya

Ekonom sudah mengulas semua faktor dan menyatakan tak ada alasan untuk optimis melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan.

"Kita tak bisa berbicara tentang pemulihan jika pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 1%," kata Eric Heyer, ekonom French Observatory untuk Economic Forecasts.

"Sejak hari ini, tingkat produksi kita lebih rendah dari lima tahun lalu, kita masih terkena krisis. Itulah definisi resesi yang sebenarnya," ujar Eric.

Menurut hitungannya, ekonomi Prancis bisa dikatakan pulih jika tingkat produksi sudah lebih besar dari 2007 dan ketika negara itu bisa menciptakan lapangan kerja baru.

"Sayangnya, itu tidak ada dalam skenario pemerintah," ujarnya.

Beredar wacana, bahwa tarif pajak baru nantinya akan dihitung dari laba operasional, bukan dari laba bersih perusahaan.

Selain itu, santer beredar kabar bahwa pemerintah Prancis juga akan menerapkan tarif pajak sebesar 75% bagi warga yang berpenghasilan 1 juta euro per tahun.

Namun, pajak tersebut dibayarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja, bukan oleh karyawan tersebut.

Prancis akan menerbitkan utang jangka menengah dan panjang pada 2014 sebesar 174 miliar euro, lebih besar dari rencana tahun ini yang sebesar 160 miliar euro.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×