Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Mulai Kamis (9/6), Pemerintah Thailand resmi melegalkan budidaya dan penggunaan ganja untuk kebutuhan medis. Penggunaannya untuk tujuan rekreasi akan tetap dilarang.
Menyusulkan keputusan itu, Associated Press (AP) melaporkan, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand akan segera mendistribusikan 1 juta bibit ganja mulai Jumat (10/6).
Para pembeli ganja mulai terlihat di toko-toko tertentu yang sebelumnya hanya menyediakan rokok tembakau pada Kamis.
"Kita harus tahu bagaimana menggunakan ganja. Jika kita memiliki kesadaran yang benar, ganja itu seperti emas, sesuatu yang berharga, dan harus dipromosikan," kata Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul.
Baca Juga: Hambat Kenaikan Harga, Filipina Memangkas Tarif Bea Masuk
Semua orang bisa menanam dan menghisap ganja di rumah masing-masing asalkan sudah mendaftarkan diri dengan tujuan medis. Mereka yang melanggar berpotensi terkena hukuman tiga bulan penjara dan denda hingga 25.000 baht.
Kandungannya pun diawasi dengan ketat. Minyak ganja akan tetap ilegal jika mengandung lebih dari 0,2% tetrahydrocannabinol, atau THC, senyawa kimia yang membuat mabuk.
Di sisi lain, status legalitas ganja di Thailand masih ada dalam ketidakpastian secara hukum karena anggota parlemen Thailand belum mengesahkan undang-undang untuk mengatur perdagangannya.
Baca Juga: Kalah dari Indonesia dalam Daftar Masakan Terbaik Dunia, Warganet Malaysia Gusar
Pada dasarnya Thailand bertekad untuk membuat gebrakan di pasar ganja medis. Thailand juga sudah memiliki kemampuan medis yang berkembang dengan sangat baik dan kerap menjadi rujukan masyarakat dunia. Iklim tropis yang ada pun dinilai sangat ideal untuk menanam ganja.
Thailand saat ini menjadi negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi ganja. Thailand tentu masih jauh dari Uruguay dan Kanada yang telah melegalkan ganja rekreasi secara nasional.
Tujuan lain dari legalisasi ganja ini adalah untuk mendapatkan manfaat ekonomi, tidak hanya bagi pendapatan nasional, tapi juga bagi para petani kecil.