kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Respons Rusia, NATO Tempatkan Pesawat-Pesawat Tempur Dalam Keadaan Siaga Penuh


Kamis, 24 Februari 2022 / 22:03 WIB
Respons Rusia, NATO Tempatkan Pesawat-Pesawat Tempur Dalam Keadaan Siaga Penuh
ILUSTRASI. Respons Rusia, NATO Tempatkan Pesawat-Pesawat Tempur Dalam Keadaan Siaga Penuh


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BRUSSELS. NATO pada Kamis memerintahkan komandan militernya untuk mengintensifkan persiapan untuk mempertahankan wilayah sekutu setelah Rusia menginvasi Ukraina, menempatkan ratusan pesawat tempur dan kapal dalam siaga dan setuju untuk menambah jumlah pasukan di sisi timurnya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia telah mengadakan pertemuan puncak darurat virtual dari 30 negara aliansi pada hari Jumat, yang akan dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden, dan mereka akan bergabung dengan para pemimpin Swedia, Finlandia dan lembaga-lembaga Uni Eropa.

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina melalui darat, udara dan laut pada hari Kamis, membenarkan ketakutan terburuk Barat dengan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. 

Baca Juga: Rusia: Militer Kami Hancur 74 Fasilitas Militer Ukraina, tapi 1 Jet Tempur Jatuh

"Perdamaian di benua kita telah hancur," kata Stoltenberg dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Kamis (24/2).

"Rusia menggunakan kekuatan untuk mencoba menulis ulang sejarah, dan menyangkal Ukraina jalurnya yang bebas dan independen."

Pengaktifan rencana respons bertahap NATO adalah langkah langka yang dikatakan Stoltenberg menggarisbawahi gravitasi dari invasi penuh ke Ukraina, memberi komandan sekutu ruang lingkup yang lebih besar untuk pengambilan keputusan.

"Ini adalah invasi yang disengaja, berdarah dingin, dan telah lama direncanakan," kata Stoltenberg.

"Serangan Rusia yang tidak beralasan dan tidak beralasan terhadap Ukraina menempatkan banyak nyawa tak berdosa dalam risiko dengan serangan udara dan rudal."

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, NATO Tambah Kekuatan Darat, Laut, dan Udara di Eropa Timur

Ukraina bukan anggota aliansi dan Stoltenberg mengatakan tidak ada pasukan NATO di negara itu. "Yang kami lakukan adalah defensif," katanya.




TERBARU

[X]
×