kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Restoran di Arab Saudi tak wajib lagi sediakan dua pintu masuk berdasarkan gender


Senin, 09 Desember 2019 / 14:38 WIB
Restoran di Arab Saudi tak wajib lagi sediakan dua pintu masuk berdasarkan gender
ILUSTRASI. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terus melakukan reformasi sosial. REUTERS/Jorge Silva


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sejak Mohammed bin Salman diangkat menjadi putra mahkota pada tahun 2017, ia telah membuat langkah untuk membuka masyarakat yang sangat konservatif di Arab Saudi.

Reformasinya telah mendapat pujian di komunitas internasional. Sayang, kebijakan itu telah disertai dengan gelombang represi.

Pembunuhan jurnalis terkemuka Saudi Jamal Khashoggi pada tahun 2018 di konsulat kerajaan di Istanbul mengundang kecaman internasional, tetapi para pemimpin utama dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, terus mendukung Arab Saudi.

Baca Juga: Digosipkan marah dan ancam banjiri pasar minyak, pejabat Arab Saudi angkat bicara

Para pejabat Saudi mengatakan Khashoggi, seorang kritikus tinggi pemerintah di Riyadh, tewas dalam "operasi jahat" oleh tim agen. Tetapi banyak kritikus yang meyakini sebaliknya dan seorang pakar PBB menyimpulkan bahwa kematian itu adalah "eksekusi ekstra-yudisial".




TERBARU

[X]
×