kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ribuan orang berunjuk rasa di Bangkok menuntut pengunduran diri perdana menteri


Jumat, 03 September 2021 / 15:47 WIB
Ribuan orang berunjuk rasa di Bangkok menuntut pengunduran diri perdana menteri
ILUSTRASI. Seorang polisi menembakkan senjatanya dalam aksi protes terhadap pemerintah atas penanganan pandemi virus corona (COVID-19) di Bangkok, Thailand.REUTERS/Soe Zeya Tun


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Thailand untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Mereka berjanji untuk terus menekan pemerintah sampai Perdana Menteri melepas jabatannya.

Demonstrasi hari Kamis di persimpangan Asoke di pusat Bangkok adalah salah satu aksi terbesar tahun ini meskipun ada peringatan dari polisi pada hari sebelumnya bahwa protes dilarang karena pembatasan virus corona.

Protes terhadap Prayuth telah mendapatkan momentum sejak akhir Juni ketika kelompok-kelompok yang meminta pemecatannya tahun lalu kembali dengan dukungan yang lebih luas dari orang-orang yang marah dengan situasi virus corona yang memburuk.

Baca Juga: Bank of Ayudhya Thailand Akuisisi Perusahaan Keuangan Vietnam Senilai US$ 155,77 Juta

Para demonstran menyalahkan Prayuth atas penanganannya terhadap pandemi, terutama kegagalannya untuk mengamankan pasokan vaksin yang tepat waktu dan memadai. Hanya 13 persen dari populasi Thailand yang berjumlah lebih dari 66 juta orang telah divaksinasi lengkap.

Negara ini telah mencatat lebih dari 1,2 juta infeksi dan 12.103 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu, dengan sebagian besar kasus dan kematian terjadi sejak April tahun ini.

Selanjutnya: Thailand: Formula silang vaksin Sinovac-AstraZeneca memberikan hasil positif




TERBARU

[X]
×