Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Usap tenggorokan mendeteksi kasus hampir 40% lebih sedikit daripada usap hidung. Sebuah studi terpisah dari Spanyol, juga diposting di medRxiv, menemukan bahwa usap bagian dalam pipi juga jauh kurang dapat diandalkan daripada usap lubang hidung untuk mendeteksi virus menular.
Studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron terdeteksi lebih awal di tenggorokan daripada di hidung, sehingga beberapa ahli menyarankan pengguna untuk menyeka tenggorokan, meskipun Food and Drug Administration AS mempertahankan tes harus digunakan sesuai petunjuk.
"Data ini mendukung penggunaan BinaxNOW dari usap hidung sesuai petunjuk pada paket," kata Havlir. "Pengujian cepat berulang direkomendasikan untuk mereka yang memiliki tes cepat BinaxNOW negatif dan gejala atau paparan" pada orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Waspada Omicron di Indonesia! Penularan Lokal Mulai Mendominasi Kasus
3. Fasilitas perawatan jangka panjang tidak terlalu terpukul oleh Omicron
Hasil riset menunjukkan, pasien di fasilitas perawatan jangka panjang yang sangat rentan umumnya mengalami penyakit yang lebih ringan dari Omicron daripada versi virus corona sebelumnya.
Para peneliti di Inggris membandingkan tingkat rawat inap pada 333 penghuni fasilitas kesehatan sebelum dan sesudah varian Omicron menjadi dominan.
Di antara 398 penduduk yang terinfeksi sebelum munculnya Omicron, 10,8% memerlukan rawat inap, dibandingkan dengan 4% dari 1.241 yang terinfeksi Omicron. Rata-rata usia penduduk yang terinfeksi adalah 85 tahun.
Baca Juga: Mengurangi Penyebaran Covid-19 di Hotel dan Restoran, ILO Menggandeng APHI dan Apindo
Setelah memperhitungkan faktor risiko lain, kemungkinan rawat inap adalah 50% lebih rendah untuk pasien yang terinfeksi pada periode Omicron, para peneliti melaporkan pada hari Minggu di medRxiv sebelum peer review.
"Secara keseluruhan, keparahan yang sangat menurun dikombinasikan dengan penyerapan vaksinasi yang tinggi dan infeksi alami sebelumnya dapat diharapkan secara signifikan membatasi dampak gelombang infeksi Omicron saat ini pada rawat inap dan kematian pada penghuni fasilitas perawatan jangka panjang," tegas para peneliti.