CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Risiko rendah, Singapura cabut pembatasan untuk pelancong dari Australia dan Vietnam


Rabu, 30 September 2020 / 20:36 WIB
Risiko rendah, Singapura cabut pembatasan untuk pelancong dari Australia dan Vietnam
ILUSTRASI. Sebuah pesawat Singapore Airlines di Bandara Changi, Singapura, 11 Maret 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura akan mencabut pembatasan untuk beberapa pelancong dari Australia, tidak termasuk Negara Bagian Victoria, dan Vietnam mulai 8 Oktober, setelah melakukannya untuk Brunei dan Selandia Baru awal bulan ini.

"Kedua negara (Australia dan Vietnam) telah berhasil mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 dan risiko kasus impornya rendah," kata Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, Rabu (30/9), seperti dikutip Channel News Asia.

Mulai 1 Oktober, orang asing yang merupakan pengunjung jangka pendek yang bepergian dari Vietnam dan Australia, kecuali Negara Bagian Victoria, dapat mengajukan Air Travel Pass untuk masuk ke Singapura. Tapi, perjalanannya mulai 8 Oktober.

"Risiko impor dari negara-negara ini rendah," sebut CAAS yang mencatat, Vietnam tidak memiliki kasus Covid-19 lokal selama 28 hari terakhir. Sementara Australia, tidak termasuk Victoria, memiliki tingkat infeksi lokal 0,02 per 100.000 penduduk.

Baca Juga: Wabah corona menyusutkan jumlah populasi di Singapura untuk pertama kali sejak 2003

Tapi, semua pelancong dari Australia dan Vietnam harus melakukan perjalanan ke Singapura dengan penerbangan langsung tanpa transit.

Setelah menjalani tes virus corona baru di bandara, mereka kemudian harus naik transportasi pribadi ke tempat akomodasi yang mereka nyatakan dalam permohonan
Air Travel Pass, dan tetap melakukan isolasi sampai hasil tes dipastikan negatif. Hasil tes virus akan keluar dalam waktu 48 jam.

Pengunjung juga harus mengunduh aplikasi TraceTogether di ponsel mereka selama berada di Singapura.

Selama di Singapura, CAAS menambahkan, pelancong asing yang membiayai semua tagihan medis terkait Covid-19. Ini termasuk biaya yang berhubungan dengan tes dan isolasi jika mereka dicurigai terjangkit virus corona.

Selanjutnya: Singapura laporkan 11 kasus baru virus corona, terendah sejak 12 Maret



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×