CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.894   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Singapura laporkan 11 kasus baru virus corona, terendah sejak 12 Maret


Sabtu, 19 September 2020 / 09:15 WIB
Singapura laporkan 11 kasus baru virus corona, terendah sejak 12 Maret
ILUSTRASI. Orang-orang menyeberang jalan di distrik perbelanjaan Orchard Road ketika Singapura membuka kembali ekonomi, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Singapura, 19 Juni 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura melaporkan 11 kasus baru virus corona pada Jumat (18/9). Ini adalah angka harian terendah sejak 12 Maret, dengan 9 kasus terkonformasi ketika itu. 

Kasus baru itu mengantarkan total kasus di Singapura menjadi 57.543. Negeri merlion pernah tercatat sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara, sebelum tersalip Indonesia dan Filipina.

Secara keseluruhan, jumlah kasus baru di masyarakat mengalami penurunan, dari rata-rata dua kasus per hari pada minggu sebelumnya jadi rata-rata satu kasus per hari dalam seminggu terakhir.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat (18/9) mengatakan, sedang melakukan tes lapangan untuk menilai, apakah pengujian air liur bisa ditingkatkan untuk penggunaan yang lebih luas di Singapura.

Baca Juga: Ini sebab angka kematian Covid-19 Singapura paling rendah di dunia

Mereka sedang mempertimbangkan faktor-faktor, seperti konsistensi dan integritas pengumpulan sampel, efisiensi proses laboratorium, dan kemampuan untuk memenuhi volume pengujian yang tinggi.

"Ini memungkinkan kami untuk mengetahui kasus lebih awal, termasuk kasus asimtomatik, sehingga kami dapat memagari mereka dengan cepat untuk mencegah penularan lebih lanjut, dengan secara agresif menahan, melacak dan mengisolasi kontak dekat," kata Kementerian Kesehatan Singapura seperti dikutip Channel News Asia.

Saat ini, sebagian besar sampel untuk tes virus corona melalui usapan nasofaring atau hidung atau orofaring atawa tenggorokan.

Selanjutnya: WHO: Kesehatan masyarakat atau ekonomi adalah pilihan yang salah!



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×