Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
6. Kebenaran Tentang Kepemilikan Rumah dan Kekayaan
Kiyosaki menentang keyakinan bahwa membeli rumah selalu merupakan investasi yang baik. Ia berpendapat bahwa bagi banyak orang, rumah mereka merupakan kewajiban, bukan aset. Rumah biasanya menguras uang dari kantong Anda setiap bulan (melalui pembayaran hipotek, pajak, pemeliharaan, dll) daripada menanamkan uang.
Meskipun memiliki rumah dapat menjadi bagian dari strategi keuangan yang baik, Kiyosaki mendorong orang untuk berpikir kritis tentang apakah kepemilikan rumah sejalan dengan tujuan keuangan mereka.
Ia menyarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi apresiasi, biaya kepemilikan versus sewa, dan apakah uang yang terikat pada rumah dapat diinvestasikan dengan lebih baik di tempat lain.
"Rumah adalah kewajiban, bukan aset karena rumah menguras uang dari kantong Anda setiap bulan," Kiyosaki sering menyatakan.
Ini tidak berarti Anda tidak boleh membeli rumah, tetapi Anda harus mendekati keputusan tersebut dengan pemahaman yang jelas tentang implikasi keuangannya.
Tonton: Robert Kiyosaki Ramal Kejatuhan Pasar di Februari 2025: Mobil dan Rumah Dijual Murah
7. Diversifikasi di Luar Investasi Pasar Saham Pasif
Meskipun banyak penasihat keuangan merekomendasikan investasi pasif di pasar saham melalui dana indeks, Kiyosaki menyarankan bahwa ini seharusnya bukan satu-satunya strategi. Ia menekankan pentingnya edukasi keuangan dan investasi aktif di berbagai kelas aset.
Kiyosaki mendorong individu untuk mengeksplorasi berbagai instrumen investasi, seperti real estat, bisnis, aset yang menghasilkan arus kas, dan komoditas. Ia percaya bahwa memahami berbagai pilihan investasi dapat membantu seseorang membuat keputusan yang lebih tepat dan berpotensi memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
“Aset tunggal paling kuat yang kita semua miliki adalah pikiran kita. Jika dilatih dengan baik, pikiran dapat menciptakan kekayaan yang sangat besar,” kata Kiyosaki.
Hal ini menggarisbawahi keyakinannya akan pentingnya edukasi keuangan berkelanjutan dan perlunya berpikir kritis tentang pilihan investasi daripada sekadar mengikuti kebijaksanaan konvensional.