kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Robert Kiyosaki: Orang Pintar Tidak Menabung


Rabu, 22 Februari 2023 / 09:34 WIB
Robert Kiyosaki: Orang Pintar Tidak Menabung
ILUSTRASI. Penulis buku Rich Dad Poor Dad terkenal akan nasihatnya, yakni orang pintar tidak akan menabung.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam hal menjadi pintar, Kiyosaki memilih untuk meniru keputusan Rich Dad. 

Tiga alasan mengapa orang yang cerdas secara finansial tidak menabung

Seperti kebanyakan orang, Anda mungkin diberitahu saat tumbuh dewasa bahwa menabung adalah keputusan finansial yang cerdas. Budaya kita dipenuhi dengan pepatah kecil yang positif tentang menabung seperti, "Satu sen yang ditabung adalah satu sen yang diperoleh," "dana hari hujan," dan hari lain, satu dolar lagi." 

"Jadi pertanyaannya, jika menabung dianggap hal yang baik, mengapa kita tidak didorong oleh pemerintah untuk melakukannya, dan diberi penghargaan oleh pemerintah karena melakukannya? Di situlah letak kebenarannya," tanyanya.

Kiyosaki menjelaskan, Rich Dad mengajari dirinya banyak pelajaran tentang uang. Secara khusus, Rich Dad mengajari Kiyosaki tiga alasan mengapa orang yang cerdas secara finansial tidak menabung.

1. Pajak

Penasihat pajak dan teman Kiyosaki, Tom Wheelwright, menulis buku yang sangat bagus tentang bagaimana pajak berfungsi sebagai insentif untuk perilaku yang ingin dilihat oleh pemerintah kita dari masyarakat. Buku itu disebut Kekayaan Bebas Pajak. 

Jika pemerintah menganggap menabung adalah ide yang bagus, mengapa mereka tidak memberikan keringanan pajak bagi mereka yang menabung untuk mendorong perilaku seperti itu?

Faktanya, justru sebaliknya. Menurut CNSNews, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa orang Amerika rata-rata membelanjakan lebih banyak untuk pajak daripada yang mereka lakukan untuk gabungan pakaian, makanan, dan perawatan kesehatan pada tahun 2021.

"Orang-orang yang bekerja keras dan menabung akan kesulitan membangun kekayaan karena, secara relatif, mereka membayar pajak lebih banyak," kata Kiyosaki mengutip nasihat Rich Dad.

Baca Juga: Bukan Fluktuasi Harga, Robert Kiyosaki Suka pada Sistem Kerja Blockchain

2. Inflasi

Rich Dad juga menjelaskan bahwa pajak lain menghancurkan para penabung adalah inflasi.

Rich Dad menggunakan angka sederhana US$ 1.000 untuk menjelaskan mengapa penabung hampir selalu menjadi pecundang dalam ekonomi.

Rich Dad menjelaskan, "US$ 1.000 Anda segera dimakan oleh inflasi, jadi setiap tahun nilainya berkurang." 

Rich Dad selanjutnya menjelaskan bahwa setiap tahun bunga yang dibayarkan bank kepada Anda dimakan oleh pajak dan inflasi. Pemerintah mengambil 30 persen dari pendapatan bunga melalui pajak capital gain dan inflasi menggerogoti hampir semua sisanya atau bahkan lebih.

Hasilnya seringkali merupakan kerugian bersih. Itulah sebabnya ayah kaya berpikir bahwa bekerja keras dan menabung adalah cara yang sulit untuk menjadi kaya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×