Sumber: Economic Times | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor terkenal sekaligus penulis buku "Rich Dad Poor Dad", Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan peringatan keras terkait kondisi pasar saham AS.
Dalam cuitannya pada Selasa (12/3), ia menyampaikan kekhawatirannya bahwa ekonomi AS saat ini sedang menuju krisis terbesar dalam sejarah, bahkan lebih besar dibanding Krisis 1929 yang memicu Depresi Besar (Great Depression).
"**GELEMBUNG SEGALANYA (THE EVERYTHING BUBBLE) sedang meledak. Saya khawatir ini akan menjadi kehancuran terbesar dalam sejarah AS, lebih besar dari 1929. Sayangnya, pemimpin kita yang tidak kompeten telah menghancurkan ekonomi ini, membawa kita ke dalam perangkap... kehancuran besar. Saya telah menuliskan prediksi ini dalam buku Rich Dad’s Prophecy," tulis Kiyosaki dalam akun Twitter resminya, Selasa (12/3).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Peringatkan Krisis Pasar Saham, Apakah Resesi Besar Telah Dimulai?
Cuitan Kiyosaki muncul setelah Wall Street kembali mengalami kejatuhan dalam perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 1,1%, sementara S&P 500 merosot 0,75%, dan Nasdaq Composite ditutup stagnan.
Data menunjukkan bahwa indeks Nasdaq telah terkoreksi sekitar 8%, sementara S&P 500 turun 9%, dan Dow 30 kehilangan 1,1% dari nilainya. Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi AS yang semakin tidak menentu.
Apa yang Menyebabkan Gelembung Segalanya (Everything Bubble) Meledak?
Dalam bukunya "Rich Dad’s Prophecy", Kiyosaki telah memprediksi bahwa pasar saham AS akan mengalami kejatuhan besar. Kini, dengan meledaknya gelembung ekonomi global, prediksi tersebut seolah menjadi kenyataan.
Menurut Kiyosaki, tiga mesin utama ekonomi dunia—AS, China, dan Uni Eropa—mengalami tantangan berat yang bisa berujung pada krisis finansial global. Kejatuhan ini semakin diperburuk oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang dinilai tidak kompeten, termasuk perang dagang dan kebijakan tarif impor yang kontroversial.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Inilah Alasan Mengapa Menabung Justru Membuat Anda Lebih Miskin
Dalam cuitannya, Kiyosaki menekankan ancaman nyata dari kebijakan ekonomi yang salah arah, yang memicu ketidakstabilan pasar keuangan global.
Pasar Saham AS dalam Tekanan
Sehari setelah cuitan Kiyosaki, Wall Street mengalami penurunan signifikan. Indeks utama seperti Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 1,1%, sementara S&P 500 turun 0,75%. Nasdaq Composite sendiri ditutup mendatar setelah mengalami fluktuasi sepanjang sesi perdagangan.
Selain itu, data menunjukkan bahwa Nasdaq telah turun 8%, sedangkan S&P 500 terkoreksi sebesar 0,9% dari level tertingginya. Hal ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor atas ketidakpastian ekonomi, di tengah kebijakan pemerintah AS yang cenderung agresif dalam perdagangan global.