kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Robot yang masuk reaktor mendeteksi gas terlalu beracun bagi manusia


Selasa, 19 April 2011 / 12:51 WIB
Robot yang masuk reaktor mendeteksi gas terlalu beracun bagi manusia
ILUSTRASI. Shakti Hotel, salah satu hotel di Bandung yang menawarkan paket akad nikah sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19./Dok: Shakti Hotel Bandung.


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

TOKYO. Robot yang dikirim ke tiga reaktor nuklir Dai Ichi Fukushima mendeteksi adanya radiasi yang terlalu beracun bagi manusia. Sebelumnya, Tokyo Electric Power Co (Tepco) menyatakan krisis nuklir akan berakhir antara enam hingga sembilan bulan mendatang.

Badan Keselamatan Atom mengatakan dari jarak satu jam arah reaktor nomor tiga, manusia bisa terkena seperlima dari radiasi yang dipancarkan. Jika pekerja sampai terkena radiasi tersebut, waktu paling lama untuk bisa bertahan adalah satu tahun.

"Tepco harus bekerja lebih cepat ketimbang kecepatan kebocoran itu, pelepasan radiasi harus bisa dicegah, inilah permasalahan utamanya," kata Tadashi Narabayashi, profesor teknik nuklir di Universitas Hokkaido hari ini.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×