Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harley-Davidson menghadapi tekanan besar dari investor besar mereka, H Partners, yang tengah bersiap untuk memecat tiga anggota dewan, termasuk CEO Jochen Zeitz, menyusul penurunan penjualan dan anjloknya harga saham perusahaan legendaris asal Amerika Serikat (AS) itu.
Mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut, Reuters melaporkan pada Selasa (15/4) bahwa H Partners—pemegang saham terbesar kedua di Harley-Davidson dengan kepemilikan sekitar 9%—berniat menggalang dukungan pemegang saham lainnya untuk mencopot tiga direktur dari delapan anggota dewan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan pada 14 Mei mendatang.
Baca Juga: Harley-Davidson Jadi Rebutan di Prancis, Perang Dagang Bikin Panik
Tiga nama yang menjadi target pencopotan adalah CEO Jochen Zeitz (anggota dewan selama 18 tahun), Thomas Linebarger (17 tahun), dan Sara Levinson (29 tahun).
H Partners akan menjalankan kampanye “withhold-the-vote” untuk menekan agar ketiganya mundur.
Desakan ini muncul hanya beberapa hari setelah H Partners secara terbuka meminta Zeitz mundur segera dari kursi CEO, meski Zeitz sebelumnya telah menyatakan rencana pensiun tahun ini setelah pengganti ditemukan. Zeitz sendiri menjabat CEO sejak tahun 2020.
Pihak Harley-Davidson maupun perwakilan H Partners belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut. Wall Street Journal menjadi media pertama yang mengungkap adanya kampanye dari H Partners ini.
Baca Juga: Anak Elang Harley Davidson Gelar Harley Night & Ramadan Charity Iftar
Saat ini, valuasi pasar Harley-Davidson hanya sekitar US$2,7 miliar. Dalam setahun terakhir, harga sahamnya telah turun 45%, bahkan telah anjlok 43% sejak April 2022.
Perusahaan tengah kesulitan menarik minat generasi pengendara baru, yang membuat strategi bisnis mereka dinilai stagnan.
Ketegangan semakin memuncak setelah Jared Dourdeville, perwakilan H Partners di dewan direksi, mengundurkan diri pekan lalu.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti “pengikisan budaya perusahaan” akibat hengkangnya sejumlah pemimpin senior serta kebijakan kerja jarak jauh Harley-Davidson.
Perlu dicatat, ini bukan kali pertama Harley mengalami tekanan dari investor.
Baca Juga: Harley-Davidson Kenalkan New Street Glide Ultra, Pan America 1250 ST &6 Model Cruiser
Lima tahun lalu, saat awal pandemi COVID-19, perusahaan juga menghadapi tekanan serupa dari Impala Asset Management.
Namun, saat itu konflik cepat mereda karena ketidakpastian situasi global.