Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Beberapa investor skeptis bahwa sinergi kedua perusahaan akan menghasilkan kesepakatan dan peningkatan bisnis yang stabil dengan potensi peningkatan jumlah kematian dan penyakit dari penggunaan vape yang dilaporkan di Amerika Serikat. Kondisi ini memungkinkan Philip mengakhiri kesepakatan tersebut.
Presiden AS Donald Trump berniat menghilangkan semua produk rokok elektrik di rak-rak toko seiring meningkatnya popularitas produk ini di kalangan remaja. Pengguna dari kalangan siswa sekolah menengah meningkat lebih dua lipat selama dua tahun terakhir, sebanyak 27,5% remaja telah mencoba rokok ini dalam sebulan terakhir menurut data pemerintah Federal AS.
Para pejabat di bidang kesehatan tengah menyelidiki ratusan wabah penyakit paru-paru dan sembilan kematian terkait vape. Terkait hal ini, Juul tidak berencana untuk melobi pemerintah atas larangan tersebut.
Baca Juga: AS jatuhkan sanksi ke Tiongkok, China: Kerjasama dengan Iran adalah sah dan legal!
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) awal bulan ini memperingatkan perusahaan tentang memasarkan produknya lebih aman dibandingkan penjualan rokok tradisional dan meminta mereka mengumpulkan dokumen dan informasi dalam 30 hari.
Rencananya, FDA akan menarik semua rokok elektrik di pasar beriringan dengan pelarangan di beberapa pasar yang mendorong penjualan Juul menurun sekitar US$ 25 miliar, dari US$ 38 miliar ketika Altria berinvestasi lebih besar menurut Morgan Stanley.
Korea Selatan dan India pekan lalu menjadi negara terbaru setelah Brasil dan Thailand yang melarang atau memperingatkan terkait dampak dari penjualan rokok elektrik.