Sumber: Daily Mail | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. James Howells, seorang mantan insinyur IT asal Wales, tengah memperjuangkan haknya untuk menggali kembali lokasi tempat pembuangan akhir di Newport, Wales, demi menemukan hard drive yang diklaim menyimpan kunci digital ke kekayaan Bitcoin senilai £569 juta (Rp 11,5 triliun).
Kasus ini yang telah menarik perhatian internasional.
Kronologi Kehilangan Hard Drive Bitcoin
Pada tahun 2009, James Howells mulai menambang Bitcoin saat teknologi tersebut masih dalam tahap awal pengembangan. Dalam waktu 10 minggu, ia berhasil mengumpulkan 8.000 Bitcoin. Namun, pada masa itu, nilai Bitcoin belum signifikan, sehingga hard drive yang menyimpan kunci digital dianggap tidak terlalu penting.
Baca Juga: Salton Sea, California Bakal Jadi 'Arab Saudi' Pertambangan Lithium. Ini Sebabnya
Pada satu titik, Howells tidak sengaja menumpahkan limun ke laptopnya. Meskipun berhasil menyelamatkan sebagian besar data seperti foto dan musik ke komputer Apple, file kecil yang berisi kata sandi Bitcoin tidak dapat dipindahkan karena ketidaksesuaian sistem operasi. Akhirnya, ia menyimpan hard drive tersebut di laci rumahnya.
Beberapa tahun kemudian, Howells meminta mantan pasangannya, Hafina Eddy-Evans, untuk membuang beberapa kantong sampah. Salah satu kantong tersebut, tanpa disadari, berisi hard drive yang kini diyakini terkubur di bawah lebih dari 110.000 ton sampah di tempat pembuangan akhir Newport.
Upaya Penggalian dan Tuntutan Hukum
Howells telah berulang kali mengajukan izin kepada Dewan Kota Newport untuk menggali lokasi tempat pembuangan tersebut, namun selalu ditolak. Dewan beralasan bahwa kegiatan semacam itu akan berdampak negatif pada lingkungan dan tidak diizinkan berdasarkan izin lingkungan yang berlaku.
Baca Juga: Perdebatan Ayam atau Telur, Mana yang Lebih Dulu? Akhirnya Terpecahkan
Tidak menyerah, Howells kini mengambil langkah hukum dengan menuntut Dewan Kota Newport senilai £495 juta atas dugaan penahanan properti secara tidak sah. Sidang pertama terkait kasus ini dijadwalkan pada awal Desember.
Dalam pernyataan resminya, Dewan Kota Newport menegaskan bahwa:
- Mereka telah menolak permohonan Howells sejak tahun 2013.
- Penggalian dianggap tidak mungkin dilakukan karena alasan lingkungan.
- Operasi di lokasi tersebut hanya boleh dilakukan oleh dewan sesuai izin yang berlaku.
Dewan juga menyebut bahwa klaim Howells "tidak memiliki dasar hukum" dan mereka akan menentangnya secara tegas.
Baca Juga: Keluarga Ini Kaget! Biaya Ganti Baterai Mobil Listrik Lebih Mahal dari Harga Mobilnya
Hafina Eddy-Evans, mantan pasangan Howells, mengungkapkan bahwa ia membuang hard drive tersebut atas permintaan Howells sendiri.
Meskipun mendukung upaya Howells untuk menemukan perangkat tersebut, ia merasa lelah dengan perhatian media dan publik terhadap kasus ini. Eddy-Evans menegaskan bahwa ia tidak memiliki klaim atas kekayaan potensial itu dan hanya berharap kasus ini dapat segera selesai.
Nilai Bitcoin yang Terus Melonjak
Saat ini, harga Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi, dengan nilai satu koin mencapai $80.000. Dengan total 8.000 Bitcoin, kekayaan Howells diperkirakan melampaui £569 juta, dan berpotensi menjadi miliaran jika nilai Bitcoin terus meningkat.
Howells sendiri telah berjanji untuk mendonasikan 10% dari hasilnya kepada masyarakat Newport jika ia berhasil menemukan hard drive tersebut.
Baca Juga: Siapa Mengira? Minuman Ikonik Pepsi Ternyata Diciptakan oleh Seorang Apoteker!
Kasus ini tidak hanya menyoroti kekayaan digital yang hilang, tetapi juga membawa pertanyaan penting terkait tanggung jawab lingkungan dan hak hukum atas properti yang dianggap "hilang".
Meskipun peluang untuk menemukan hard drive tersebut tampak kecil, perjuangan Howells menggarisbawahi nilai yang terus berkembang dari aset digital seperti Bitcoin.