kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Rumor terinfeksi Covid-19, Presiden Tanzania meninggal di usia 61 tahun


Kamis, 18 Maret 2021 / 07:35 WIB
Rumor terinfeksi Covid-19, Presiden Tanzania meninggal di usia 61 tahun
ILUSTRASI. Presiden Tanzania John Magufuli meninggal dunia pada usia 61 tahun. Rumor yang beredar, Magufuli terserang Covid-19.


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia membantah rumor kesehatan presiden yang buruk dan menyalahkan warga Tanzania yang tinggal di luar negeri atas isu jahat tersebut.

Tetapi pemimpin oposisi Tundu Lissu mengatakan kepada BBC bahwa sumbernya telah memberitahunya bahwa Magufuli sedang dirawat di rumah sakit karena virus corona di Kenya.

BBC memberitakan, Magufuli menyatakan Tanzania bebas Covid-19 Juni lalu. Dia menganggap enteng kemanjuran masker, menyatakan keraguan tentang pengujian, dan mengejek negara tetangga yang memberlakukan langkah-langkah kesehatan untuk mengekang virus.

Tanzania belum mempublikasikan rincian kasus virus corona sejak Mei, dan pemerintah menolak untuk membeli vaksin.

Baca Juga: Indonesia dan 2 negara Eropa tangguhkan vaksinasi AstraZeneca, WHO rilis imbauan ini!

Pada hari Senin, polisi mengatakan mereka telah menangkap empat orang karena dicurigai menyebarkan rumor di media sosial bahwa presiden sakit.

"Untuk menyebarkan desas-desus bahwa dia sakit adalah ujaran kebencian," kata Majaliwa saat itu.

Magufuli dideklarasikan sebagai presiden pada ulang tahunnya yang ke-56 pada Oktober 2015. Dia terpilih untuk masa jabatan kedua setelah jajak pendapat yang disengketakan tahun lalu.

Dia dipuji karena sikap antikorupsinya selama menjabat. Akan tetapi dia juga dituduh menindak dengan semena-mena atas perbedaan pendapat dan membatasi kebebasan berpendapat.

Selanjutnya: Peneliti WHO sarankan cari sumber virus corona di seluruh dunia




TERBARU

[X]
×