Reporter: Femi Adi Soempeno | Editor: Didi Rhoseno Ardi
BEIJING. Mata uang asia menguat, dipimpin oleh rupiah Indonesia dan juga won Korea Selatan.
Rupiah menguat ke level yang paling tinggi sepanjang bulan ini di tengah spekulasi AS akan meningkatkan anggaran untuk publik dan Asia akan membendung merosotnya perekonomian agar tak terperosok semakin dalam.
"Bursa AS dan Asia memiliki korelasi yang kuat dan kita sebaiknya mencari risiko pemulihan sekecil mungkin saat ini," kata Hideki Hayashi, chief economist dari Shinko Securities Co. di Tokyo.
Rupiah menguat 6,2% ke level 10.920 terhadap dolar AS pada pukul 14.08 WIB. Sementara itu, won Korea Selatan juga kian perkasa 0.2% di level 1.449,4 terhadap dolar AS.
Indeks MSCI Asia Pacific menanjak 1,1%, membebek kenaikan di bursa AS setelah presiden terpilih Barack Obama membeberkan rencananya untuk menggerojoki investasi untuk infrastruktur seperti jalanan, jembatan, dan juga gedung untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Sementara yen Jepang menguat tipis 0,1% menjadi 92.64 dolar AS.
Ringgit Malaysia sedikit berubah dalam lima minggu setelah Obama berniat untuk mendorong perekonomian dengan menggenjot infrastruktur sehingga menyerap ribuan tenaga kerja. Sementara itu paket stimulus yang digelontorkan oleh Malaysia sebesar 7 miliar tinggit atau setara dengan US$ 1,9 miliar, akan mulai berjalan bulan Maret 2009. Ringgit Malaysia menguat tipis sebesar 0,2% menjadi 3.6258 per dolar AS pada pukul 13.52 WIB.
Pemerintah Korea akan membelanjakan 60% dari bujetnya di semester pertama tahun depan untuk mendorong perekonomian negara panda tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Vice Finance Minister Bae Kook Hwan hari ini. “Perekonomian akan sulit pada semester pertama tahun 2009, dan kemungkinan baru akan terangkat di semester kedua," kata Bae di radio SBS. Won Korea menguat 0,2% menjadi 1.449,4 per dolar AS.
Mata uang regional lainnya, dolar Taiwan, tak banyak berubah, menguat tipis sekali 0,04% menjadi 33.5 per dolar AS. Peso Filipina menguat 0,3% menjadi 48,43 per dolar AS.
