kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Rusia Akan Gandeng China untuk Bangun PLTN di Bulan


Sabtu, 09 Maret 2024 / 09:00 WIB
Rusia Akan Gandeng China untuk Bangun PLTN di Bulan
ILUSTRASI. Bulan purnama yang dikenal sebagai 'Sturgeon Moon', di Arguineguin, di pulau Gran Canaria, Spanyol, 1 Agustus 2023. REUTERS/Borja Suarez


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mulai mempertimbangkan rencana untuk membuka Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di bulan. Tidak sendirian, Rusia berpotensi menggandeng China untuk merealisasikan rencana ini.

Kepala Roscosmos, Yuri Borisov, pada hari Selasa (5/3) mengatakan bahwa Rusia dan China sedang mempertimbangkan untuk menempatkan PLTN di bulan sekitar tahun 2033 sampai 2035.

Bulan lalu, China mengatakan pihaknya bertujuan untuk mengirim astronot pertama ke bulan sebelum tahun 2030.

Baca Juga: Konflik Rusia-NATO Berpotensi Pecah Jika Dukungan Militer ke Ukraina Terus Datang

Borisov mengatakan, Rusia dan China telah lama bekerja sama dalam beragam program tentang Bulan. Rusia juga percaya diri mampu berkontribusi dengan keahliannya dalam energi nuklir ruang angkasa.

"Hari ini kami secara serius mempertimbangkan sebuah proyek, sekitar tahun 2033-2035, untuk mengirimkan dan memasang unit daya di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami di China," kata Borisov, dikutip Reuters.

Borisov menyebut bahwa energi yang dihasilkan dari panel surya tidak akan mampu menyediakan listrik yang cukup untuk memberi daya pada pemukiman di bulan di masa depan, sementara nuklir mampu melakukan hal itu,

Baca Juga: AS Yakin Senjata Nuklir Ruang Angkasa Rusia Sedang Dikembangkan

Masih soal tenaga nuklir, Borisov juga berbicara tentang rencana Rusia untuk membangun pesawat ruang angkasa kargo bertenaga nuklir. 

Borisov memastikan bahwa semua pertanyaan teknis mengenai proyek tersebut telah diselesaikan, kecuali cara mendinginkan reaktor nuklir.

"Kami memang sedang mengerjakan kapal kargo luar angkasa. Berkat reaktor nuklir dan turbin berkekuatan tinggi, struktur siklop raksasa ini mampu mengangkut muatan besar dari satu orbit ke orbit lain, termasuk mengumpulkan puing-puing ruang angkasa," katanya.

Sayangnya, program luar angkasa Rusia telah mengalami serangkaian kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, misi bulan pertama Rusia setelah 47 tahun gagal setelah pesawat ruang angkasa Rusia Luna-25 lepas kendali dan jatuh. Misi gabungan dengan China ini jelas akan dipertimbangkan dengan cukup panjang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×