kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Rusia Belajar dari Tiongkok: China Bangun Angkatan Laut untuk Saingi AS di 2049


Kamis, 30 Januari 2025 / 08:42 WIB
Rusia Belajar dari Tiongkok: China Bangun Angkatan Laut untuk Saingi AS di 2049
ILUSTRASI. Tiongkok tengah berupaya menjadi pemimpin global dalam teknologi pertahanan dan militer utama di tengah persaingan sengit dengan Barat. Rusia bisa belajar dari China. Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Hal ini termasuk pengembangan senjata nuklir strategis, yang dapat memungkinkan Tiongkok membangun persenjataan untuk menyaingi Rusia dan Amerika Serikat.

"Tiongkok akan memiliki sekitar 1.500 hulu ledak nuklir [pada tahun 2035]", laporan tersebut memperkirakan.

Menurut data terbaru dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Tiongkok memiliki 500 hulu ledak nuklir per Januari 2024. Sebagai perbandingan, AS memiliki 3.708 hulu ledak sementara Rusia memiliki 4.380.

Laporan RIAC juga mengatakan bahwa pengembangan kapal selam nuklir dan penerbangan strategis Tiongkok yang berkelanjutan dapat "mempertanyakan kemampuan Amerika Serikat untuk memberikan jaminan keamanan kepada sekutunya di kawasan Asia-Pasifik".

Tonton: Ini Peringatan Rusia kepada Donald Trump Soal Terusan Panama

Menurut laporan tersebut, Angkatan Laut PLA memimpin dunia dalam hal tingkat komisioning kapal perang baru. Sementara, tingkat teknis kapalnya, seperti kapal selam nuklir, tidak jauh barada di belakang armada AS.

Armada angkatan laut Tiongkok yang terus berkembang dapat bergantung pada jaringan pangkalan dan titik pasokan di luar negeri, termasuk di Afrika barat dan Timur Tengah.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×