Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Pada Januari lalu, Putin melepaskan badai politik dengan mengusulkan perombakan konstitusi, perubahan pertama atas dasar hukum Rusia sejak 1993. Sejak itu, popularitas Putin jatuh ke posisi terendah, dengan tambahan ketidakpuasan publik tentang penanganannya atas kejatuhan ekonomi akibat wabah virus corona.
Pemungutan suara awal pada 25 Juni hanya selang satu hari setelah parade militer besar-besaran tahunan di Moskow, dari seharusnya 9 Mei yang batal karena kasus virus corona di Rusia memuncak.
Hingga Senin (1/6), Rusia memiliki lebih dari 414.000 kasus virus corona, tertinggi kedua di dunia di belakang Amerika Serikat. Semantara angka kematian akibat Covid-19 di negeri beruang merah sebanyak 4.855.
Baca Juga: Putin ubah tanggal baru untuk parade militer Rusia
Para pengamat mencatat, Kremlin merancang langkah-langkah tersebut, termasuk memilih tanggal yang dekat dengan parade Hari Kemenangan dan memperluas opsi pemungutan suara, untuk memastikan jumlah pemilih yang tinggi.
Jajak pendapat oleh lembaga negara dan independen menunjukkan, mayoritas atau hampir kebanyakan masyarakat Rusia mendukung amandemen, yang selain mengatur ulang batas masa jabatan presiden juga mengabadikan jaminan sosial.