kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rusia: Kami tidak akan menjauhkan diri dari AS dan China demi beberapa intrik


Rabu, 14 Oktober 2020 / 22:37 WIB
Rusia: Kami tidak akan menjauhkan diri dari AS dan China demi beberapa intrik
ILUSTRASI. Bendera Rusia. Rusia berkomitmen tidak akan menjauhkan diri dari AS dan China demi beberapa intrik.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia berkomitmen pada sikap pragmatis dalam hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) dan China, dan tidak akan menjauhkan diri dari kedua sisi demi beberapa intrik.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan sikap negeri beruang merah itu dalam wawancara dengan Sputnik, Komsomolskaya Pravda, dan radio Govorit Moskva, Rabu (14/10).

"Saya tidak melihat alasan, mengapa kita harus menjauhkan diri dari siapa pun," kata Lavrov menjawab pertanyaan tentang apakah Rusia dapat mengambil keuntungan dari kontradiksi AS-China seperti dikutip TASS.

Secara khusus, Lavrov mengatakan, Rusia tidak berencana untuk bermanuver ke arah koalisi anti-China yang dipimpin AS demi mendapatkan keuntungan apa pun. 

Baca Juga: Panas, AS tuding Rusia, China, Iran berusaha mencegahnya mendapatkan vaksin corona

"Akan konyol untuk menjauhkan diri dari kesepakatan apa pun yang kami anggap saling menguntungkan dan dapat diterapkan. Dan menjauhkan diri dari kesepakatan ini, dalam hal ini dengan China, hanya untuk menunjukkan kita juga dapat memutarbalikkan intrik," tegas dia.

"Mengapa kita harus melakukan ini? Ini merugikan kita," imbuh Lavrov.

Tidak akan berubah setelah pemilihan presiden AS

Dan, Lavrov menekankan, hubungan Moskow-Washington tidak akan berubah secara drastis setelah pemilihan presiden AS.

"Satu hal yang dapat kami yakini adalah bahwa situasi dalam hubungan kami tidak akan berubah secara drastis. Mungkin ada beberapa perbedaan dalam satu arah atau lainnya," katanya.

Baca Juga: Putin: Rusia dan AS berhasil membangun perdagangan, meski ada pandemi

Tapi, Lavrov tidak tahu, apakah akan ada kedinginan lebih lanjut dalam hubungan bilateral Rusia-AS. "Hanya seorang pesimis yang mengatakan bahwa keadaan tidak akan lebih buruk, dan seorang yang optimis berkata, mungkin," uja dia.

Hanya, menurut Lavrov, mungkin calon yang kalah akan menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden AS.

"Itu karena kedua partai, Republik dan Demokrat, sekarang menggunakan salah satu argumen kunci (tuduhan) bahwa Rusia berusaha untuk membawa saingan mereka ke tampuk kekuasaan," ungkapnya.

Selanjutnya: China ikut bergabung, Putin sambangi latihan militer Rusia besar-besaran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×