Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Militer Rusia pada hari Selasa (23/5) terpaksa mengerahkan jet tempur Su-27 ke atas Laut Baltik ketika melacak kehadiran pesawat pembom strategis AS melintasi kawasan tersebut.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa langkah itu diambil untuk mencegah pesawat AS melanggar batas negara.
"Militer telah mencegah setiap pelanggaran perbatasan oleh pesawat AS. Penerbangan pesawat tempur Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara," kata kementerian, dikutip Al Jazeera.
Pilot jet tempur Su-27 mengidentifikasi dua pesawat pembom strategis B-1B Angkatan Udara AS telah hadir di wilayah itu. Setelah memberi peringatan dan menjauhkan pesawat AS dari perbatasan, pesawat tempur Rusia itu kembali ke pangkalan udaranya.
Baca Juga: Mengintip Sederet Kemampuan Jet Tempur F-16 yang Jadi Incaran Ukraina
Melakukan Latihan di Eropa
Pasca kejadian tersebut, Pentagon mengonfirmasi bahwa dua pesawat yang ada di Laut Baltik memang berada di sana untuk melakukan latihan di Eropa. Pentagon juga menegaskan bahwa langkah yang diambil Rusia benar-benar aman dan profesional.
"Kami mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa pesawat AS dicegat oleh Rusia. Pesawat pembom B-1 mengambil bagian dalam latihan yang direncanakan di Eropa. Interaksi pesawat tempur Rusia dengan pesawat AS sangat aman dan profesional," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder.
Lebih lanjut, Ryder mengatakan bahwa pesawat pembom mereka memang terbang secara teratur ke seluruh dunia di berbagai negara. Insiden di Laut Baltik pada hari Selasa bukanlah hal penting untuk dilaporkan.
Baca Juga: 30 Rudal Jelajah Rusia Menyerbu Ukraina, Hanya 1 yang Menghantam Sasaran
Rusia Kerap Bersinggungan dengan AS dan NATO di Udara
Intersepsi pesawat tempur Rusia terhadap pembom AS ini jadi yang terbaru dari deretan interaksi udara militer kedua negara selama konflik terjadi di Ukraina.
Bulan Maret lalu, pesawat tak berawak AS jatuh ke Laut Hitam setelah dicegat oleh jet Rusia di wilayah udara internasional.
Militer AS mengatakan terpaksa merelakan drone MQ-9 Reaper jatuh di laut setelah salah satu jet Rusia menghantam baling-baling drone. Rusia menyangkal tuduhan adanya serangan fisik langsung kepada drone.
Tak lama setelahnya, pihak AS merilis video rekaman yang menunjukkan jet tempur Su-27 Rusia melakukan manuver jarak dekat sambil membuang bahan bakar untuk merusak optik drone dan instrumen berteknologi tinggi lainnya.
Baca Juga: Gedung Putih Sebut Rusia Terima Lebih dari 400 Drone dari Iran
Di bulan April, jet tempur dari Inggris dikerahkan untuk mencegat pesawat militer Rusia yang beroperasi di utara Skotlandia.
Jet tempur Typhoon mencegat pesawat patroli maritim Tu-142 Rusia saat mendekati wilayah udara Inggris dari Samudra Atlantik Utara. Sebagai bagian dari respons bersama NATO, Norwegia sebelumnya telah mengirimkan pesawat tempur F-35A angkatan udaranya untuk mencegat pesawat Rusia.
Sepekan sebelumnya, pesawat tempur Jerman dan Inggris, yang beroperasi sebagai bagian dari pertahanan udara NATO, mencegat tiga pesawat pengintai Rusia di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.
Angkatan Udara Jerman mengatakan ada dua tempur Su-27 Rusia dan sebuah pesawat Ilyushin IL-20 terbang tanpa memancarkan sinyal transponder di wilayah udara internasional.