Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tuduhan mengenai adanya pasokan senjata dari Iran ke Rusia kembali keluar dari Gedung Putih. Kali ini, Iran disebut telah mengirim lebih dari 400 drone ke Rusia saat perang dengan Ukraina tengah berlangsung.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pada hari Senin (15/5) mengatakan bahwa Iran telah memberi Rusia lebih dari 400 drone sejak Agustus lalu. Bersamaan dengan itu, Iran juga disebut telah mengirim amunisi untuk tank dan artileri.
Kirby menyebut Rusia telah menggunakan sebagian besar drone Iran untuk menargetkan infrastruktur penting di Ukraina.
"Iran mendapatkan rudal, peralatan elektronik, dan sistem pertahanan udara sebagai gantinya, dan juga memiliki kesempatan untuk membeli jet tempur Rusia. Iran sedang berusaha untuk membeli peralatan militer tambahan senilai miliaran dolar dari Moskow," kata Kirby, dikutip NHK.
Lebih lanjut, Kirby mengatakan AS akan segera mengumumkan sanksi untuk pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: Iran Diduga Selundupkan Belasan Drone Canggih ke Rusia
Telah Dicurigai Sejak Lama
Pemerintah AS pada bulan November lalu memprediksi bahwa Rusia akan segera mendapatkan bantuan berupa ratusan drone dari Iran. Drone tersebut tentunya akan digunakan untuk mendukung operasi militer mereka di Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, saat itu mengatakan bahwa beberapa drone yang disiapkan Iran juga mampu membawa senjata.
Dugaan itu bukan tanpa alasan. Satu bulan sebelumnya sejumlah drone kamikaze atau drone bunuh diri terlihat mulai digunakan militer Rusia untuk menggempur wilayah sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv.
Drone Iran pertama kali ditemukan di Ukraina pada bulan Agustus lalu dalam serangan terhadap kendaraan lapis baja dan artileri.
Ini merupakan pertama kalinya drone kamikaze Iran digunakan di Timur Tengah. Rusia diperkirakan mulai kekurangan pasokan drone. Di saat yang sama, hanya hanya sedikit negara yang mau memasoknya dengan senjata.
Baca Juga: Iran: Kami Memasok Drone ke Rusia Beberapa Bulan Sebelum Perang
Dikirim Sebelum Perang
Sejak saat itu, sejumlah tuduhan terkait pengiriman drone ke Rusia terus diterima Iran.
Setelah berulang kali menyangkal tuduhan, Iran akhirnya mengakui telah memasok Rusia dengan drone. Namun, proses pengiriman telah terjadi beberapa bulan sebelum perang di Ukraina bergejolak.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, akhir tahun lalu mengatakan bahwa drone telah dikirim ke Rusia sebelum invasi dimulai pada akhir Februari.