Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia melarang lebih dari 200 produk diekspor setelah mendapatkan sanksi akibat invansi ke Ukraina. Negara ini membatasi penjualan energi dan bahan baku lain yang menjadi kontribusi terbesar negara itu untuk perdagangan global.
Pembatasan tersebut mencakup barang-barang yang sebelumnya diimpor ke Rusia, mulai dari peralatan medis dan mesin pertanian hingga gerbong kereta api dan turbin. "Langkah ini diperlukan untuk menjaga stabilitas di pasar Rusia," kata pemerintah Rusia dikutip dari Bloomberg, Minggu (13/3).
Larangan tersebut berlaku hingga akhir tahun ini. Mungkin ada pengabaian bagi anggota Uni Ekonomi Eurasia (EEU) yang merupakan blok sekutu regional Rusia meskipun Rusia juga memberlakukan penghentian sementara ekspor biji-bijian ke negara-negara EEU hingga 31 Agustus 2022.
Baca Juga: Miliarder Rusia Terseret Sanksi dari Sejumlah Negara
Sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebagian besar telah mengisolasi negara itu dari ekonomi global, memblokir akses ke cadangan devisa dan mencegah banyak bank Rusia berurusan dengan mata uang cadangan utama dunia.
AS dan Inggris juga telah mengumumkan larangan impor minyak Rusia.
Rusia tetap menjadi pemasok energi utama bagi negara-negara Uni Eropa, meskipun blok tersebut mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungannya. Rusia mengancam awal pekan ini untuk memotong pasokan gas alam melalui pipa Nord Stream 1 ke Eropa.
Produk Rusia lainnya yang memainkan peran penting dalam perdagangan dunia termasuk gandum, logam mulia dan industri, dan kayu. Pemerintah mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menangguhkan ekspor beberapa jenis kayu dan produk kayu ke negara-negara yang melakukan tindakan permusuhan terhadap Rusia.