Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW - Pasukan Rusia pada Selasa (8/8) melancarkan serangan balik terhadap Ukraina menggunakan rudal, drone, dan serangan udara. Serangan ini dilakukan setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan terbesar di wilayah kedaulatan Rusia sejak perang dimulai.
Menurut Mayor Jenderal Apti Alaudinov, komandan unit pasukan khusus Chechnya Akhmat, serangan balasan Rusia ini telah berhasil menghentikan kemajuan pasukan Ukraina.
Serangan mendadak Ukraina, yang dimulai seminggu lalu, berhasil menembus perbatasan Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut serangan ini bertujuan untuk memperkuat posisi negosiasi Kyiv dan memperlambat kemajuan Rusia di sepanjang garis depan.
Baca Juga: Petani Ukraina Bertahan di Tengah Pertempuran Dekat Perbatasan Rusia
Selama serangan tersebut, Ukraina berhasil menguasai sebagian wilayah Rusia, mengungkapkan kelemahan pertahanan perbatasan Rusia. Hal ini memaksa Moskow mengevakuasi lebih dari 200.000 orang dan memberlakukan langkah-langkah keamanan tambahan.
Pertempuran sengit terjadi di wilayah Kursk, di mana pasukan Ukraina mencoba memperluas kendali mereka. Namun, Rusia dengan cepat mengerahkan pasukan dan persenjataan berat, berhasil menahan sebagian besar serangan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman yang menunjukkan pesawat pembom Sukhoi Su-34 menyerang pasukan Ukraina di perbatasan Kursk dan infanteri yang menyerbu posisi Ukraina.
"Pergerakan musuh yang tidak terkendali telah dihentikan," kata Mayor Jenderal Alaudinov, menegaskan bahwa serangan kilat Ukraina tidak berhasil.
Baca Juga: Vladimir Putin: Barat Memerangi Rusia Lewat Tangan Ukraina
Situasi di kota Sudzha, yang merupakan jalur penting bagi pasokan gas dari Siberia Barat melalui Ukraina ke Slovakia dan negara-negara Uni Eropa lainnya, masih belum jelas. Gazprom, perusahaan energi Rusia, menyatakan bahwa mereka tetap memompa gas melalui Sudzha.
Penjabat gubernur Kursk, Alexei Smirnov, mengklaim bahwa Ukraina menguasai 28 pemukiman di wilayah tersebut, dengan serangan yang meliputi wilayah sejauh 12 km dan selebar 40 km. Namun, Ukraina menyatakan bahwa mereka telah menguasai 1.000 km persegi wilayah Rusia, lebih dari dua kali lipat angka yang diberikan oleh Smirnov. Hingga kini, laporan di medan perang belum dapat diverifikasi secara independen.
Serangan Ukraina ke wilayah Rusia ini menambah risiko eskalasi konflik antara Kyiv dan Moskow. Setelah invasi Rusia pada 2022, Ukraina mendapat dukungan dari Barat untuk melawan Rusia di medan perang. Namun, serangan balasan Ukraina pada 2023 gagal menembus garis pertahanan Rusia, sementara pasukan Rusia telah maju lebih jauh ke wilayah Ukraina tahun ini.
Baca Juga: Militer Ukraina Serbu Wilayah Kursk, Rusia Evakuasi Warga Sipil
Di kediamannya di Novo-Ogaryovo, Putin menegaskan kepada pejabat tinggi bahwa Rusia akan mengusir pasukan Ukraina dan menjanjikan "tanggapan yang layak."
Meski demikian, pendudukan pasukan asing di wilayah Rusia tetap menjadi pukulan bagi tentara Rusia dan Putin, yang terlihat tidak sabar dalam pertemuan yang disiarkan televisi pada Senin (7/8).