kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia mulai memasang sistem rudal pantai baru di Kepulauan Kuril


Kamis, 02 Desember 2021 / 15:18 WIB
Rusia mulai memasang sistem rudal pantai baru di Kepulauan Kuril
ILUSTRASI. Sistem rudal pertahanan pesisir bergerak Bastion milik Angkatan Laut Rusia.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Pertahanan Rusia memastikan telah mengerahkan sistem pertahanan rudal pantai Bastion ke bagian terpencil Kepulauan Kuril di Pasifik yang berdekatan dengan Jepang.

Dilansir dari Reuters, saluran TV Zvezda pada Kamis (2/12) melaporkan, Rusia menggunakan kapal pendarat besar untuk mengirimkan peralatan dan personel ke pulau terpencil Matua di bagian tengah rantai kepulauan.

Penempatan rudal Bastion ini merupakan langkah lanjutan Rusia yang sedang mencoba untuk meningkatkan infrastruktur militernya di Kepulauan Kuril yang disengketakan dengan Jepang.

Pada Agustus lalu, Rusia mengumumkan rencananya untuk membangun 51 infrastruktur militer baru di Kuril. Dilansir dari TASS, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, mereka telah mendirikan lebih dari 30 bangunan di pulau-pulau itu.

Bangunan yang berdiri termasuk tujuh tempat tinggal bagi prajurit militer di pulau Iturup dan Kunashir yang diklaim oleh Jepang.

Baca Juga: Jepang melaporkan kehadiran 5 kapal Angkatan Laut Rusia di Laut Jepang

Jepang mengklaim Pulau Kuril yang dikuasai Rusia. Oleh Jepang, wilayah ini disebut sebagai Wilayah Utara. Sengketa dimulai sejak akhir Perang Dunia Kedua ketika pasukan Soviet merebutnya dari Jepang.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Kepulauan Kuril masuk ke wilayah Uni Soviet. Namun, kepemilikan Iturup, Kunashir, Kepulauan Shikotan, dan Kepulauan Habomai telah ditentang oleh Jepang.

Akhir tahun lalu, Rusia resmi menempatkan sistem rudal pertahanan udara S-300V4 di Kuril. S-300V4 adalah sistem rudal pertahanan udara yang memiliki mobilitas tinggi, dirancang untuk melindungi fasilitas militer dan objek vital serta pasukan dari serangan senjata balistik dan udara aerodinamis. 

Pemerintah Jepang saat itu langsung melayangkan protes atas penempatan sistem pertahanan oleh militer Rusia di Kepulauan Kuril. Jepang menyebut tindakan itu tidak sesuai dengan posisi negaranya di kepulauan tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×