Reporter: Dyah Megasari |
Asia menjadi tujuan ekspor bagi Rusia. Negara hasil pecahan Uni Soviet tersebut meresmikan jalur pipa baru sepanjang 4.000 kilometer yang menghubungkan ladang minyak di Siberia ke pelabuhan di Lautan Pasifik.
Jalur pipa yang disebut The East Siberia-Pacific Ocean pipeline itu diharapkan akan membantu Rusia mengekspor minyak ke negara-negara Asia dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasar Eropa.
Peresmian dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin di kota Khabarovsk melalui sambungan video pada Selasa, 25 Desember.
"Dengan merampungkan jalur pipa tahap kedua, potensi menjualan Rusia semakin luas," ungkap Putin dalam pidatonya.
Pembangunan jalur pipa tahap kedua akan sepanjang 4.000 kilometer yang membentang dari Teluk Baikal ke pelabuhan Kozmino di Pasifik di dekat ujung timur laut China.
Pelabuhan itu sebelumnya dihubungkan dengan ladang minyak Siberia Timur melalui kereta dan pelabuhan tersebut kini menyediakan akses cepat bagi Rusia ke Jepang dan Korea Selatan.
Namun beberapa analis mengatakan Rusia mungkin tidak akan mampu mengisi jalur pipa tersebut dari ladang minyak Siberia Timur.
Perlu diketahui, Rusia merupakan produsen minyak terbesar di dunia. Namun penjualannya sangat bergantung pada pasar di Eropa. Rusia dan Eropa sudah memiliki sambungan pipa minyak yang dibangun selama era Uni Soviet.