Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Posisi yang berjauhan
Sementara Kiev bersikeras pada gencatan senjata tanpa syarat agar negosiasi dapat mengakhiri konflik, Rusia tetap berpegang teguh pada tuntutan maksimalnya, termasuk penarikan penuh pasukan Ukraina dari wilayah timur yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia.
Sejauh ini, Kremlin telah menolak tuntutan Zelensky untuk bertemu dengan Putin, dengan alasan bahwa pertemuan tingkat tinggi semacam itu membutuhkan waktu untuk dipersiapkan agar berhasil.
Ukraina dan Rusia mulai mengadakan perundingan langsung untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun pada bulan Mei. Sejauh ini, negosiasi telah menghasilkan pertukaran tawanan perang dalam skala besar, dengan tentara di bawah usia 25 tahun dan prajurit yang terluka parah dibebaskan baru-baru ini.
Rusia mengatakan sejauh ini telah membebaskan jenazah 7.000 tentara Ukraina yang gugur sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Tidak ada angka resmi mengenai jumlah tentara yang dibebaskan.
Tonton: BREAKING NEWS! Trump Umumkan Bantuan Senjata untuk Ukraina, Beri Peringatan Keras kepada Rusia
Serangan Rusia terus berlanjut
Sementara itu, Wali Kota Kramatorsk, Alexander Goncharenko, melaporkan pada hari Selasa, di darat, seorang anak tewas dalam serangan udara besar-besaran Rusia di Ukraina.
Bocah laki-laki berusia 10 tahun itu tewas ketika bom luncur berpemandu menghantam sebuah bangunan perumahan di kota Ukraina timur, tulis Goncharenko di Facebook. Lima orang lainnya terluka.
Kramatorsk adalah bagian dari wilayah metropolitan di Donetsk yang masih berada di bawah kendali Ukraina tiga tahun setelah dimulainya perang Rusia.
Namun, garis depan telah bergerak begitu dekat sehingga militer Rusia kini dapat menyerang kota tersebut dengan bom luncur berat, yang memiliki jangkauan hingga 40 kilometer.
Moskow mencaplok wilayah Donetsk, serta Luhansk, Zaporizhzhya, dan Kherson, beberapa bulan setelah pecahnya perang dan menuntut penarikan penuh Ukraina dari wilayah-wilayah tersebut.