Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Militer Rusia semakin serius dalam merencanakan pembentukan Armada Arktik, unit baru yang terpisah dari Angkatan Laut. Dibentuknya armada ini dianggap bisa membuat Armada Utara dan Pasifik Rusia lebih fokus menyelesaikan misi tempur.
Kepada kantor berita TASS, sebuah sumber mengatakan bahwa Armada Arktik bisa saja dibentuk Rusia untuk memastikan keselamatan Rute Laut Utara.
"Armada Arktik Rusia, sebuah struktur baru, kini sedang dipertimbangkan. Ini akan menjadi formasi yang terpisah di Angkatan Laut. Tanggung jawabnya adalah untuk memastikan keamanan Rute Laut Utara dan pantai Arktik, yang kini menjadi tanggung jawab Armada Utara dan Pasifik," ungkap sumber tersebut.
Baca Juga: Latihan kontra-terorisme, Rusia, China, dan 7 negara lain kerahkan 5.500 pasukan
Lebih lanjut, dibentuknya Armada Arktik bisa membuat Armada Utara dan Pasifik lebih fokus menyelesaikan misi tempur.
"Rencananya, infrastruktur armada bari ini akan terpisah dari Armada Utara dan Pasifik. Di masa depan, ia akan memiliki kapal dan peralatan khusus yang cocok untuk Arktik," lanjutnya.
Angkatan Laut Rusia saat ini terdiri dari formasi operasional dan strategis. Di antaranya adalah Armada Baltik, Pasifik, Laut Hitam, dan Kaspia. Ada juga cabang yang terpisah dari Angkatan Laut Rusia yang merupakan penerbangan angkatan laut, marinir, dan pasukan rudal dan artileri pantai.
Mengimbangi aktivitas AS dan NATO
Pada bulan April, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan kekhawatirannya atas kehadiran militer AS di Samudra Arktik alias Kutub Utara.
Meningkatnya kehadiran militer AS di kawasan Euro-Arktik dianggap bisa mengancam keamanan regional. Belum lagi, AS akan membawa serta aliansi NATO mereka.
Baca Juga: Saingi Rusia dan sekutunya, Ukraina menggelar latihan militer bersama AS dan NATO
Zakharova menjelaskan bahwa upaya AS baru-baru ini untuk membangun pangkalan militer di Norwegia jelas jadi langkah awal AS untuk mengusik kawasan tersebut.
"Washington mendapatkan hak untuk memanfaatkan wilayah di Norwegia untuk penempatan pasukannya, latihan militer, merawat armada tempur, dan sebagainya. Semuanya sedang disajikan oleh otoritas Norwegia," ungkap Zakharova, seperti dikutip TASS.
Rusia menilai Norwegia telah melanggar prinsipnya sendiri yang melarang penempatan pangkalan militer asing di wilayahnya selama masa damai.
Secara sadar Rusia melihat upaya aktif NATO untuk hadir di Kutub Utara, terutama di dekat perbatasan Rusia. Tindakan tersebut dianggap sebagai aksi yang disengaja, sejalan dengan upaya penghancuran perjanjian Rusia-Norwegia.
"Rusia tetap terbuka untuk dialog yang setara dan konstruktif tentang penguatan kepercayaan dan keamanan di kawasan, dan kami berulang kali memberi tahu pihak Norwegia," lanjutnya.