Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Di St Petersburg dan Moskow, polisi menggunakan aksi kekerasan untuk menahan pengunjuk rasa dan kadang-kadang terlihat menggunakan alat kejut listrik. Seorang pengunjuk tampak mengalami luka disertai darah pada bagian kepalanya dan diperban.
Baca Juga: Celana dalam biru dan sikat WC di aksi unjuk rasa Rusia, apa artinya?
Menurut OVD-Info, sebuah kelompok pemantau protes, setidaknya 5.021 orang ditahan secara nasional, termasuk 1.608 di Moskow.
Yulia Navalnaya, istri kritikus Kremlin, termasuk di antara mereka yang ditahan. Dia kemudian dibebaskan.
"Jika kita tetap diam, maka mereka bisa datang untuk kita besok," tulisnya di Instagram sebelum bergabung dengan protes.
AS serukan pembebasan Navalny
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk apa yang dia katakan sebagai penggunaan taktik keras yang terus-menerus terhadap pengunjuk rasa dan jurnalis yang damai, dan menyerukan pembebasan Navalny.
Kementerian luar negeri Rusia menanggapi dengan menuduh Amerika Serikat munafik, ikut campur, dan berupaya mendorong aksi protes sebagai bagian dari strategi untuk menahan Rusia.
Baca Juga: Rahasia kehidupan Vladimir Putin dan teori konspirasi di Rusia
"Semua orang tahu betul apa yang dilakukan Amerika Serikat dalam kasus-kasus itu - mereka melepaskan tembakan untuk membunuh," katanya.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga mengatakan Inggris mengutuk penangkapan pengunjuk rasa dan jurnalis, mengatakan dalam sebuah tweet: "Saya menyerukan kepada @GovernmentRF untuk menghormati hak orang untuk melakukan protes damai. #MediaFreedom harus dilindungi. ”
Barat telah memberi tahu Moskow untuk melepaskan Navalny. Negara sekutu AS telah meminta Presiden AS Joe Biden untuk menjatuhkan sanksi pada 35 orang yang mereka katakan sebagai sekutu dekat Putin.