Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Rusia secara terbuka menegur badan anak-anak PBB, UNICEF, pada rapat Dewan Keamanan hari Kamis (23/1). Rusia menilai UNICEF lebih peduli pada anak-anak di Ukraina ketimbang Gaza.
Teguran ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kepada Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, yang kebetulan berasal dari Amerika Serikat.
Pada bulan Desember 2024, Russell menghadiri pertemuan Dewan Keamanan untuk secara khusus memberikan pengarahan mengenai anak-anak di Ukraina.
Baca Juga: Butuh 10 Tahun untuk Bebaskan Gaza dari Ranjau Darat dan Bom Gagal Meledak
Nebenzia menilai bahwa UNICEF lebih memperhatikan nasib anak-anak di Ukraina ketimbang Gaza.
"Jadi tampaknya bagi UNICEF, anak-anak di Gaza kurang penting dibandingkan anak-anak di Ukraina," kata Nebenzia, dikutip Reuters.
Belum cukup sampai di situ, Nebenzia juga menegur Russell yang masih belum memberikan penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai kematian puluhan ribu anak di Gaza.
Nebenzia bahkan mengajak komunitas internasional untuk memberikan kecaman kepada UNICEF atas ketidakadilan tersebut.
Baca Juga: Donald Trump Diagendakan untuk Rutin Berkunjung ke Jalur Gaza
"Penolakan pimpinan UNICEF untuk memberikan penjelasan kepada Dewan Keamanan mengenai tragedi mengerikan yang terkait dengan kematian puluhan ribu anak di Gaza adalah sebuah langkah yang sangat keterlaluan, yang patut mendapatkan kecaman yang sangat keras dari kita," lanjut Nebenzia.
Sayangnya, Russell tidak ada di dalam ruang rapat karena sedang menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Juru bicara UNICEF mengatakan, Russell akan menyoroti upaya menangani krisis kemanusiaan.
Juru bicara UNICEF membela pemimpinnya, dengan mengatakan bahwa badan PBB tersebut telah beberapa kali memberikan pengarahan mengenai anak-anak Gaza di hadapan para anggota Dewan Keamanan.
"Ibu Russell telah menawarkan Direktur Keadaan Darurat untuk menyampaikan pernyataannya atas namanya. Direktur Eksekutif UNICEF telah memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan beberapa kali mengenai situasi anak-anak di Gaza dan menghargai fokus dewan terhadap anak-anak yang terkena dampak perang," kata sang juru bicara.
Baca Juga: Donald Trump: Saya Siap Bertemu Putin Kapan Pun Mereka Mau
Dewan Keamanan PBB memang telah melakukan banyak pertemuan untuk membahas nasib penduduk Palestina yang menjadi korban kekejaman tentara Israel di Gaza.
Tentara Israel, militan Hamas, Islamic Jihad, bahkan tentara Rusia semuanya masuk dalam daftar global PBB sebagai pelaku pembunuhan dan pembantaian anak-anak.
Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, menyampaikan bahwa anak-anak Gaza benar-benar menjadi korban dari keganasan militer Israel. Saat ini diperkirakan ada 17.000 anak-anak yang hidup tanpa orang tua.
"Selama 15 bulan terakhir di Gaza, anak-anak telah terbunuh, kelaparan, dan mati beku. Mereka telah menjadi cacat, yatim piatu, dan terpisah dari keluarga mereka," kata Fletcher yang hadir melalui video.
Di Ukraina, laporan UNICEF pada November 2024 lalu menunjukkan setidaknya 2.406 anak telah tewas atau cedera sejak perang dimulai Februari 2022. Berdasarkan hitung-hitungan UNICEF, setidaknya 16 anak tewas atau cedera setiap minggu.