Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Donald Trump kembali menunjukkan keterbukaannya dalam hubungan internasional. Kali ini, Trump mengaku bersedia bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, kapan pun pihak mereka meminta.
AS dan Rusia jelas bukan dua negara yang bisa berjalan bersama dengan baik. Namun, belakangan ini kedua pihak terlihat mulai melunak demi membahas bagaimana akhir dari perang di Ukraina.
Di hari keduanya menjabat sebagai Presiden AS, Trump mengaku siap bertemu dengan Putin kapan pun sejawatnya itu siap.
"Kapan pun mereka mau," kata Trump, merespons pertanyaan wartawan di Gedung Putih hari Selasa (21/1), dikutip TASS.
Sebelum ini pun pemerintahan Trump dikabarkan telah mengatur dialog dengan Putin melalui telepon. Dialog keduanya diharapkan bisa terjadi di hari-hari pertama jabatan kedua Trump.
Di pihak lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menyatakan bahwa persiapan untuk panggilan telepon antara Putin dan Trump belum dilakukan.
Baca Juga: Hari Pertama Bekerja, Donald Trump Singgung Kedekatannya dengan Kim Jong Un
Upaya Dialog Trump dan Putin demi Ukraina
Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia hari Senin (20/1), Putin mengatakan Rusia sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan pemerintahan AS yang baru mengenai perang Ukraina.
Bagi Putin, mencari dan menghapus akar penyebab krisis adalah prioritas.
"Kami juga terbuka untuk berdialog dengan pemerintahan baru AS tentang konflik Ukraina. Hal terpenting di sana adalah menghilangkan akar penyebab krisis, yang telah kita bicarakan berkali-kali. Ini adalah hal yang paling penting," kata Putin, pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia hari Senin (20/1).
Baca Juga: Vladimir Putin Siap Berdialog dengan Donald Trump Mengenai Perang Ukraina
Putin menambahkan, pihaknya telah memperhatikan pernyataan Trump dan timnya tentang keinginan untuk memulihkan komunikasi dengan Rusia.
Putin juga menyambut baik gagasan Trump yang hendak mengambil segala upaya untuk mencegah Perang Dunia III.
Selama masa kampanye, Trump berulang kali mengatakan bahwa ia mampu menyelesaikan perang di Ukraina dalam waktu 24 jam jika telah terpilih sebagai Presiden AS.
Tak lama setelah mengambil sumpah, Trump kembali menegaskan bahwa ia akan mengakhiri konflik di Ukraina, menghentikan kekacauan di Timur Tengah, dan mencegah Perang Dunia III.
Tonton: Filipina dan AS Gelar Latihan Maritim Bersama di Laut China Selatan