Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Rencana tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Direktur IAEA, Rafael Grossi mengatakan langkah tersebut masuk akal secara ilmiah dan sejalan dengan praktik standar dalam industri nuklir di seluruh dunia.
Suga mengatakan IAEA dan pihak ketiga lainnya akan terlibat dalam rencana tersebut, memastikan itu dilakukan dengan transparansi.
Keputusan Jepang yang sudah final ini tetap menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak, termasuk negara tetangga, seperti China dan Korea Selatan.
Pekan lalu, Kepala Federasi Nasional Koperasi Perikanan Hiroshi Kishi meminta konsumen untuk menolak makanan laut yang ditangkap di daerah sekitar pembuangan limbah.
Baca Juga: Dipimpin AS, aliansi 7 negara luncurkan proyek penelitian wilayah kutub
China dan Korea Selatan juga telah menyatakan kekhawatirannya atas dampak pelepasan tritium ke lingkungan.
Kementerian Luar Negeri China pada Senin (12/4) menyampaikan keprihatinan serius ke Jepang setelah kabar pembuangan ke laut beredar. Beijing mendesak Tokyo untuk tidak mengabaikan kritik dari komunitas internasional.
Dari Seoul, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, melepaskan air limbah secara langsung dan tidak langsung akan memengaruhi keselamatan orang dan lingkungan sekitarnya.
Pasca insiden Fukushima 10 tahun lalu, China dan Korea Selatan termasuk dalam 15 negara yang terus membatasi impor produk pertanian dan perikanan Jepang karena khawatir akan bahaya radiasi yang tertinggal.