Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Saham grup AirAsia Malaysia dan unit AirAsia X melorot pada Senin (3/2) setelah tuduhan oleh Britain's Serious Fraud Office Inggris yang menyatakan bahwa Airbus membayar suap sebesar US$ 50 juta untuk memenangkan pesanan pesawat dari kelompok maskapai penerbangan terbesar di Asia itu.
Mengutip Reuters, Selasa (3/2) saham AirAsia turun 11% menjadi RM 1,27, level terendah sejak Mei 2016, sementara saham AirAsia X melorot 12% ke level terendah sepanjang masa yaitu 11,5 sen Malaysia.
Badan Anti Korupsi Malaysia tengah menyelidiki tuduhan Inggris.
Baca Juga: Malaysia selidiki tuduhan bahwa Airbus menyuap bos AirAsia
AirAsia mengatakan tidak pernah membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada sponsor Airbus dan akan sepenuhnya bekerjasama dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC).
Komisi Sekuritas Malaysia mengatakan pada Minggu (2/2) bahwa pihaknya juga akan memeriksa apakah AirAsia melanggar hukum sekuritas.
Tuduhan ini terungkap pada Jumat sebagai bagian dari rekor penyelesaian US$ 4 miliar yang disetujui Airbus dengan Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Jaksa mengatakan perusahaan menyuap pejabat publik dan pembayaran tersembunyi sebagai bagian dari pola korupsi di seluruh dunia.
Airbus mengatakan tidak akan mengomentari investigasi Malaysia.
Analis mengatakan tuduhan terhadap AirAsia datang pada saat yang tidak tepat ketika maskapai penerbangan itu bergulat dengan perlambatan bisnis akibat wabah virus corona yang telah menewaskan 300 orang di China dan mengganggu bisnis penerbangan.
Baca Juga: AirAsia membatalkan penerbangan ke dan dari Wuhan
"Selain terlibat dalam skandal korupsi ini, kami mengharapkan lingkungan operasi yang sulit untuk bertahan dalam jangka menengah dengan biaya maintenance yang tetap tinggi dan kekhawatiran terhadap wabah virus corona yang dapat menggagalkan kecenderungan perjalanan udara di wilayah ini, "jelas Kenanga Investment Bank dalam sebuah riset yang dikutip Reuters.
TA Securities menurunkan peringkat saham Grup AirAsia menjadi sell dari buy.
"Kami memilih pendekatan sell dulu, ajukan pertanyaan nanti, untuk menghindari ketidakpastian terkait investigasi korupsi oleh MACC, di mana dampaknya terhadap AirAsia bisa signifikan dalam hal tata kelola perusahaan," katanya dalam sebuah catatan.