Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Badan anti-korupsi Malaysia sedang menyelidiki Airbus. Mengutip Reuters pada Minggu (2/2) penyelidikan itu berdasarkan tuduhan Kantor Penipuan Serius Inggris atau Britain’s Serious Fraud Office (SFO) bahwa Airbus membayar suap sebesar US$ 50 juta untuk memenangkan pesanan pesawat AirAsia.
SFO mengatakan pada hari Jumat bahwa Airbus telah gagal mencegah penyuapan eksekutif yang terkait dengan Grup AirAsia yakni AirAsia X.
Baca Juga: WHO: Virus corona kasus darurat kesehatan di China, tapi belum darurat untuk global
Kelompok maskapai penerbangan murah yang berbasis di Malaysia itu mengatakan tidak pernah membuat keputusan pembelian apa pun yang didasarkan pada sponsor Airbus. AirAsia juga menyatakan komitmen bekerja sama dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia.
Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dengan investigasi Airbus SFO atau memberikan kesempatan apa pun untuk memberikan klarifikasi.
"AirAsia dengan keras menolak dan menyangkal semua dan semua tuduhan kesalahan. Lantaran AirAsia dan eksekutifnya tidak memiliki visibilitas pada proses internal Airbus, kami tidak dapat mengomentari atau dikaitkan dengan dugaan kegagalan atau penyimpangan dari pihak Airbus untuk mematuhi kebijakannya sendiri atau persyaratan hukum yang berlaku," ujar AirAsia.
Baca Juga: Air France-KLM dikabarkan berminat 49% saham Malaysia Airlines, JAL ingin minoritas