kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Saham Perusahaan Adani Melonjak Setelah Investasi Senilai US$ 1,87 Miliar dari GQG


Jumat, 03 Maret 2023 / 16:35 WIB
Saham Perusahaan Adani Melonjak Setelah Investasi Senilai US$ 1,87 Miliar dari GQG
ILUSTRASI. Miliarder India Gautam Adani berbicara selama wawancara dengan Reuters di kantornya di kota Ahmedabad, India barat, 2 April 2014. Picture taken April 2, 2014. Saham Perusahaan Adani Melonjak Setelah Investasi Senilai US$ 1,87 Miliar dari GQG.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SYDNEY. Saham Konglomaret Adani melonjak pada perdagangan hari Jumat (3/3) setelah investasi sebesar US$ 1,87 miliar masuk ke grup tersebut.

Investasi tersebut berasal dari GQG Partners Inc yang dinilai mampu meredakan kekhawatiran tentang kemampuan Adani Group menarik pendanaan. 

Sementara itu, Guatam Adani sendiri telah melakukan lebih banyak road show untuk memulihkan kembali kepercayaan investor pada perusahaannya.

Pembelian saham perusahaan Adani Group oleh GQG Partners, perusahaan investasi bukti Amerika Serikat (AS), merupakan investasi besar pertama yang masuk di Konglomaret Adani sejak laporan kritis perusahaan investasi Hindenburg Research asal AS. 

Baca Juga: Kehilangan Lebih Rp 2.052 Triliun, Kerajaan Bisnis Adani Group Berdarah-darah

Seorang analis mengatakan, kesepakatan GQR dapat meredakan kekhawatiran tentang kemampuan grup Adani mengumpulkan dana untuk pembayaran kembali pinjaman terhadap saham perusahaan yang terdaftar.

Ada pun Adani akan mengadakan road show pendapatan tetap bulan ini di London, Dubai, dan beberapa kota di Amerika Serikat, sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan, saat konglomerat tersebut mencoba untuk meningkatkan kepercayaan investor.

Pertemuan dijadwalkan di Dubai pada 7 Maret, London pada 8 Maret, dan beberapa lokasi AS antara 9-15 Maret, dokumen itu menunjukkan.

Awal pekan ini, Adani telah memberi tahu kreditor bahwa mereka telah mendapatkan pinjaman US$ 3 miliar dari dana kekayaan negara. 

Pada hari Kamis, pengadilan tinggi India meminta regulator pasar SEBI untuk menyelidiki grup tersebut terkait dengan norma kepemilikan saham publik atau pengungkapan peraturan.

Secara keseluruhan, utang bersih perusahaan grup Adani mencapai US$ 24,1 miliar per September 2022.

Baca Juga: Diguncang Skandal, Kekayaan Gautam Adani untuk Pertama Kalinya di Bawah US$ 50 Miliar

Kepala penelitian di Profitmart Securities, Avinash Gorakshakar, mengatakan, pembelian saham Adani Gorup merupakan pendorong pasar yang bagus untuk saham Adani yang telah lama mengalami penurunan kinerja dan penjualan yang meluas.

Perusahaan Adani mengatakan pada hari Kamis bahwa GQG telah membeli 3,4% saham Adani Enterprises Ltd dengan harga sekitar US$ 662 juta, 4,1% saham Adani Ports dan Special Economic Zone Ltd seharga $640 juta, 2,5% saham Adani Transmission Ltd sebesar $230 juta, dan 3,5% dari Adani Green Energy Ltd sebesar $340 juta.

Pada hari Jumat, saham unggulan Adani Enterprises naik sebanyak 14,4%, sementara Adani Ports melonjak 9,7%. Adani Green Energy dan Transmisi Adani masing-masing melonjak 5%.

Baca Juga: Sahamnya Berdarah-darah, Adani Grup Kehilangan US$ 135 Miliar dalam Sebulan

Saham GQG yang terdaftar di Sydney sebaliknya berakhir Jumat turun 3% versus kenaikan 0,4% pada indeks harga saham acuan.

Ketua GQG dan Chief Investment Officer Rajiv Jain mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan yang berbasis di Florida telah melakukan pendalaman sendiri ke Adani dan tidak setuju dengan laporan Hindenburg.

"Berdasarkan komentar sebelumnya dari Rajiv Jain, dia adalah tipe investor yang pergi ke mana pun ada nilai yang belum terealisasi," kata analis Morningstar Shaun Ler, yang meliput GQG Partners.




TERBARU

[X]
×