Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Nilai saham Trump Media & Technology Group tercatat melonjak hingga 20% saat ditutup hari Senin (28/10). Lonjakan ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2024.
Saham Trump Media & Technology Group, yang mengoperasikan aplikasi Truth Social, melonjak 20% menjadi US$ 46,93. Angka itu naik hampir empat kali lipat sejak anjlok ke titik terendah sepanjang masa pada akhir September.
Membeli saham Trump Media semakin diminati para trader karena dianggap sebagai taruhan spekulatif terhadap potensi kemenangan Donald Trump dalam pemilu Presiden AS 5 November mendatang.
Trump saat ini memiliki hingga 57% saham perusahaan yang nilainya mencapai US$ 5 miliar.
Baca Juga: Jelang Pemilu, Donald Trump Semakin Populer di Komunitas Arab-Amerika
Tonton: Elon Musk Sumbang Rp 1,16 Triliun untuk Kampanye Donald Trump
Mengutip Reuters, pendapatan Trump Media pada kuartal Juni adalah US$ 837.000. Para pakar melihat bahwa nilai pasar sahamnya yang mencapai US$ 9 miliar tidak terkait dengan bisnis hariannya.
Tingginya minat investor pada saham Trump Media mencerminkan ekspektasi bahwa Trump akan mampu mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam pemilu yang waktu pelaksanaannya kurang dari 8 hari lagi.
Sejumlah jajak pendapat terbaru di situs taruhan menunjukkan adanya persaingan ketat di antara kedua kandidat, dengan Trump ada di posisi yang lebih baik dari Harris.
Di Oddschecker misalnya, Trump memiliki peluang menang hingga 62%, sementara Harris hanya 38%.
Baca Juga: 7 Negara Bagian Menjadi Penentu Hasil Pemilu AS 2024
Polymarket memperkirakan Trump memiliki peluang menang sebesar 66% dan Harris sebesar 34%.
Di PredictIt, taruhan untuk kemenangan Trump diperdagangkan pada harga 61 sen, dengan potensi pembayaran sebesar US$1. Sedangkan kontrak Harris berada pada harga 43 sen.
Meskipun demikian, Harris unggul empat poin atas Trump, 51%-47%, dalam jajak pendapat ABC/Ipsos yang dirilis pada hari Minggu (27/10). Angka itu naik sedikit dari 50%-48% pada awal Oktober.
Jajak pendapat lain dari CBS/YouGov, yang juga dirilis hari Minggu, menunjukkan Harris unggul 50%-49%, turun tipis dari 51%-48% pada pertengahan Oktober.