Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KIEV. Ukraina mengumumkan akan menggelar latihan militer gabungan bersama Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Menariknya, latihan ini diumumkan beberapa hari setelah Rusia, Belarusia, dan sekutunya memulai latihan skala besar.
Dilansir dari Reuters, latihan militer gabungan antara Ukraina dan AS ini akan bertajuk 'RAPID TRIDENT - 2021'. Latihan ini akan melibatkan 6.000 tentara dari 15 negara, yakni AS, Ukraina, dan negara NATO. Latihan akan berlangsung hingga 1 Oktober.
Dalam pernyataan resminya, pihak militer Ukraina mengatakan bahwa tujuan utama latihan ini adalah untuk mempersiapkan aksi bersama sebagai bagian dari kekuatan multinasional selama operasi koalisi.
Baca Juga: Trump sebut Rusia dan China bisa merekayasa sisa senjata AS di Afghanistan
Bagi Ukraina, latihan militer dengan sekutunya di Barat sebagai langkah penting untuk bisa mendapat kepercayaan bergabung dengan NATO.
Ukraina percaya bahwa jika mereka berhasil menjadi anggota NATO, mereka akan memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman agresi dari Rusia.
Sejak tahun 2014, hubungan Ukraina dan Rusia mulai memburuk setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donbass Ukraina. Perang selama 7 tahun tersebut menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Menyaingi latihan militer Rusia dan sekutunya
Angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia memimpin latihan militer gabungan berskala besar bertajuk Zapad-2021. Latihan yang digelar pada 10 - 16 September 2021 ini akan diikuti 200.000 personel dari 9 negara.
Upacara pembukaan latihan militer Zapad-2021 telah dilakukan pada hari Jumat (10/9), berlangsung di tempat pelatihan Mulino di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia.
Baca Juga: Rusia & Belarusia memimpin latihan militer Zapad-2021, diikuti 200.000 prajurit
Dilansir dari Sputnik News, latihan militer Zapad-2021 akan melibatkan hingga 200.000 personel tentara, lebih dari 80 unit pasawat tempur, dan 760 peralatan militer lainnya.
Latihan akan diadakan di sembilan tempat pelatihan di Rusia dan lima di Belarusia. Kepala staf umum angkatan bersenjata kedua negara akan memimpin latihan yang akan berlangsung hingga 16 September mendatang.
Selain Rusia dan Belarusia, Zapad-2021 juga akan dihadiri pasukan militer dari Armenia, India, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Pakistan dan Sri Lanka.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa latihan kali ini akan melibatkan penggunaan penerbangan militer secara ekstensif. Beragam skenario pertempuran udara yang sulit akan dicoba.