Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Facebook meluncurkan layanan video mirip TikTok di Amerika Serikat (AS) dan lebih dari 50 negara lain pada Rabu (5/8). Namanya: Reels sebagai fitur dalam aplikasi Instagram.
Debut Reels datang beberapa hari setelah Microsoft mengatakan, sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS dari ByteDance asal China.
Sumber Reuters mengatakan, ByteDance telah setuju untuk melepas TikTok di AS, di bawah tekanan dari Gedung Putih yang telah mengancam mereka dan aplikasi milik Cina lainnya atas masalah keamanan data.
Baca Juga: Donald Trump tak hanya minta TikTok dijual, tapi AS harus dijadikan pengendali
Peluncuran Reels meningkatkan pertarungan antara Facebook dan TikTok. Keduanya sangat ingin menarik minat remaja Amerika, yang banyak dari mereka berbondong-bondong ke TikTok dalam dua tahun terakhir.
Mirip dengan TikTok, pengguna Reels bisa merekam video pendek yang ramah seluler, lalu menambahkan efek khusus dan soundtrack yang dapat mereka ambil dari perpustakaan musik.
Melansir Reuters, kemiripan itu membuat CEO TikTok Kevin Mayer menyebut Reels sebagai "produk peniru" yang bisa meluncur di basis pengguna Instagram yang sangat besar, setelah "Lasso, peniru mereka yang lain gagal dengan cepat".
Baca Juga: Tengah ada dalam tekanan di AS, pemilik TikTok tuduh Facebook sebagai plagiat
Sebelumnya, Facebook merilis aplikasi mandiri bernama Lasso yang tidak mendapatkan banyak daya tarik dari pengguna mereka.
Vishal Shah, Vice President of Product Instagram, mengakui kesamaan Reels dengan Tik Tok dan mengatakan, "inspirasi untuk produk datang dari mana-mana", termasuk tim Facebook dan "ekosistem yang lebih luas".
Instagram belum berencana untuk menawarkan iklan atau cara lain bagi pengguna untuk menghasilkan uang melalui Reels. Meskipun, mereka merekrut bintang muda online, seperti penari Merrick Hanna dan musisi Tiagz, untuk menguji produk sebelum peluncuran.
Baca Juga: Trump hanya beri waktu 45 hari bagi pemilik China untuk menjual TikTok
"Perusahaan membayar pembuatnya untuk biaya produksi," kata Shah seperti dikutip Reuters.
Joe Gagliese, CEO Viral Nation, agen pemasaran influencer, mengatakan, Reels siap untuk meniru kesuksesan Instagram Stories. "Mereka adalah ancaman mengerikan yang sangat besar," ujarnya seperti dilansir Reuters.