kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Salah Kaprah, Ini 6 Barang yang Sering Menyamar sebagai Aset padahal Bukan


Senin, 28 Juli 2025 / 04:36 WIB
Salah Kaprah, Ini 6 Barang yang Sering Menyamar sebagai Aset padahal Bukan
ILUSTRASI. Beberapa barang yang dibeli sering kali menyamar sebagai aset, padahal bukan. Alhasil, hal itu bisa mengurangi kekayaan bersih yang dimiliki. REUTERS/Yuriko Nakao


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

5. Renovasi Rumah yang Berlebihan

Proyek perbaikan rumah dapat memberikan kesenangan dan fungsionalitas, tetapi banyak pemilik rumah mengeluarkan uang terlalu banyak untuk renovasi yang tidak pernah mengembalikan investasi mereka. 

Laporan berjudul Cost vs Value dari Majalah Remodeling menunjukkan bahwa bahkan peningkatan yang populer jarang mendapatkan kembali biaya penuh dari renovasi. 

Profesional real estat menyebutnya "perbaikan berlebihan" – ketika sebuah properti menjadi yang termahal di area tersebut, sehingga sulit untuk dijual dengan harga yang dapat menutupi biaya renovasi. 

Penilai mengevaluasi rumah terhadap properti sejenis di dekatnya, menciptakan batasan nilai potensial terlepas dari adanya perbaikan.

Pemilik rumah harus mempertimbangkan peningkatan yang strategis dan sederhana yang berfokus pada fungsionalitas dan daya tarik universal daripada renovasi mewah. 

Baca Juga: Cek! Ini Jumlah Kekayaan Bersih yang Menentukan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

Proyek sederhana seperti pengecatan ulang, perlengkapan yang diperbarui, dan lansekap dasar sering kali memberikan hasil yang lebih baik daripada perombakan total atau fitur yang sangat personal.

6. Barang Elektronik Kelas Atas

Barang elektronik premium – mulai dari telepon pintar mahal hingga komputer dan sistem hiburan kelas atas – kehilangan nilainya dengan cepat karena kemajuan teknologi yang pesat. 

Sebagian besar mengalami depresiasi yang signifikan dalam tahun pertama dan menjadi jauh lebih rendah nilainya dalam waktu 3-5 tahun.

Yang memperburuk masalah ini, produsen merancang produk dengan masa pakai dan kemampuan perbaikan yang terbatas. Pembaruan perangkat lunak akhirnya berhenti, membuat perangkat keras yang berfungsi sempurna menjadi usang.

Selanjutnya: Catat Prakiraan Cuaca Hari Ini Sumatra Utara: Medan, Karo, Nias, serta Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Cara Merawat Kucing Persia yang Tepat agar Tetap Sehat di Rumah! Ini Ulasannya




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×